.webp)
Ibu rumah tangga di Pekanbaru, Ardianti Yunita, mengecek sendiri bus yang akan dipakai untuk study tour anaknya. Pengecekan dilakukan untuk memastikan bus yang mau dipakai anak gadisnya dalam kondisi laik jalan.
Sebelum mengecek kondisi bus pariwisata, Yunita bersama wali murid lain melakukan audiensi dengan pihak sekolah. Dia ingin memastikan kelaikan bus pariwisata aman untuk menghindari insiden tidak diinginkan.
Tidak puas sampai di situ, Yunita bersama sejumlah guru dan wali murid mendatangi pool bus pariwisata Jalan Soekarno-Hatta, Kota Pekanbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak saya sekolah di SMAN 9 Pekanbaru, besok Kamis (30/5) mau berangkat study tour ke Bandar Bakau dan Dumai Ecopark. Kami khawatir dengan keselamatan anak-anak diperjalanan," kata wanita berusia 42 tahun tersebut, Rabu (29/5/2024).
Yunita tidak membantah jika pengecekan bus karena banyaknya insiden akhir-akhir ini. Untuk itu, ia datang bersama sejumlah wali murid memastikan kelaikan bus.
"Apalagi belum lama ini, ramai pemberitaan kecelakaan bus mengangkut rombongan study tour. Maka kami cek langsung kondisi bus pariwisata ini," kata Yunita.
Uniknya, saat memeriksa kondisi bus, tanpa ragu Yunita langsung minta kunci bus besar itu. Ia menstarter, mencoba minginjak semua handle mulai kopling, rem hingga persneling bus untuk memastikan kelaikan.
"Tadi bus sudah dicek, Insyaallah aman ya. Untuk kenyamanan juga ada AC dan toilet, kursinya 2-2. Tentu kami berdoa study tour besok sukses tanpa kendala apapun. Anak-anak bisa belajar sambil berwisata di Kota Dumai," katanya seraya tersenyum.
Setelah memeriksa kondisi bus, Yunita pun mengungkapkan sedikitnya ada 45 peserta akan berangkat ke Bandar Bakau di Dumai. Jarak tempuh dari Kota Pekanbaru ke lokasi kegiatan 161 kilometer atau 2 jam 30 menit berkendara, melintasi Tol Pekanbaru-Dumai.
Sebagai orang tua, dia minilai pengusaha bus pariwisata memiliki peran strategis dalam upaya peningkatan keselamatan pengendara. Ia berharap pada perusahan transportasi di Riau bisa berkolaborasi dengan pemerintah, kepolisian dan Dinas Perhubungan agar perjalanan transportasi ini bisa berjalan dengan baik.
"Mulai dari sopir, kendaraannya harus sehat, diperhatikan dari seluruh aspek, seperti mesin, rem, kopling, dan kelaikan kendaraan lainnya. Begitu juga dengan sopir harus sehat dan betul-betul sudah ahlinya," tegas Yunita.
Sebelumnya Satlantas Polresta Pekanbaru juga menurunkan mekanik khusus untuk mengecek kelaikan bus yang akan dipakai untuk study tour di Pekanbaru. Bahkan, ada mekanik khusus disiapkan sebelum pelajar berangkat.
(astj/astj)
