- Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
- Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi
- Ciri-ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
- Struktur Teks Laporan Hasil Observasi a. Pernyataan Umum/Klasifikasi b. Paragraf yang Terdiri Anggota/Aspek yang Dilaporkan
- Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi
- Contoh Teks Laporan Hasil Observasi 1. Sampah 2. Lidah Buaya
Dalam dunia akademis, ada sebagian tugas yang dilakukan dengan pengamatan atau bisa disebut observasi. Selesai melakukan pengamatan, hasilnya akan ditulis di dalam teks laporan hasil observasi
Teks laporan hasil observasi tidak bisa ditulis sembarangan, karena ada fakta serta data dari pengamatan. Lantas, apakah detikers sudah memahami cara penulisan, mulai dari pengertian, ciri, hingga strukturnya? Berikut ini detikSumut hadirkan penjelasan singkat beserta contohnya.
Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
Dikutip dari laman Kemdikbud, teks laporan hasil observasi adalah teks berisi penjabaran umum atau melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Dikenal juga dengan teks klasifikasi, maka memuat akan jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi
1. Bersifat objektif dan universal
Laporan yang disajikan harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan. Usahakan laporan tanpa dipengaruhi pandangan atau pendapat pribadi. Serta universal dimaksudkan untuk tidak memihak, dapat dipahami, serta tidak merugikan orang lain
2. Objek yang dibahas adalah objek tunggal
3. Penulisan teks harus lengkap serta sempurna
4. Penulisan teks dilengkapi dengan bukti pengamatan karena berdasarkan fakta yang terjadi
5. Teks observasi merupakan hasil penelitian terkini jadi dapat dibuktikan kebenarannya
6. Pada teks tidak boleh mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang tidak tepat
7. Terakhir, dalam teks perlu saling keterkaitan dengan hubungan berjenjang baik antara kelas serta subkelas di dalamnya
Selain ciri-ciri dari penulisan teks laporan hasil observasi namun juga ada ciri kebahasaan yang perlu diketahui. Berikut informasinya yang dikutip dari laman resmi Kemdikbud
Ciri-ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
1. Penggunaan frasa nomina (kata benda) yang bisa diikuti oleh penjenis serta pendeskripsi
2. Penggunaan verba (kata kerja) relasional. Contohnya, ialah, merupakan, adalah, yaitu, termasuk, meliputi
3. Menggunakan verba aktif alam yang bisa menjelaskan perilaku, contohnya: makan, minum, tidur, masak, dan sebagainya
4. Menggunakan kata penghubung yang menyatakan:
- Tambahan: dan, serta
- Perbedaan: berbeda dengan
- Persamaan: sebagaimana, seperti halnya, demikian halnya, hal demikian, sebagai, hal yang sama
- Pertentangan: sedangkan, tetapi, namun, melainkan, sementara itu, padahal berbanding terbalik.
- Pilihan: atau
5. Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama. Kemudian diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan serta dijabarkan dalam beberapa paragraf
6. Menggunakan kata keilmuwan atau teknis, seperti: herbivore, degeneratif, osteoporosis, phobia, dan lainnya
Tidak hanya ciri serta ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi, detikers perlu mengetahui strukturnya juga. Informasi ini juga dikutip dari laman Kemdikbud
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Dalam teks laporan hasil observasi, ada struktur teks yang perlu diketahui, yaitu pernyataan umum (klasifikasi) dan paragraf yang berisi informasi yang dilaporkan. Ini informasinya:
a. Pernyataan Umum/Klasifikasi
Berisi informasi/pengertian mengenai sesuatu yang dibahas atau hasil pengamatan. Bagian ini diartikan sebagai pembuka karangan secara umum. Adanya klasifikasi tentang objek yang akan disampaikan, seperti benda, tumbuhan, lingkungan, organisme, hewan, fenomena sosial, fenomena alam, dan sebagainya.
Pada bagian ini, objek diklasifikasikan berdasarkan atas persamaan atau perbedaannya. Kemudian, kriteria tersebut digunakan untuk membedakan kelas, subkelas dan rincian yang lebih mendetail lagi.
b. Paragraf yang Terdiri Anggota/Aspek yang Dilaporkan
Untuk bagian ini, ada penjelasan secara rinci mengenai informasi yang akan disampaikan berdasarkan hasil pengamatan. Dimulai dengan uraian klasifikasi atau pergolongan secara runtut dari kelas yang besar hingga menjadi yang kecil (subkelas). Contohnya, penggolongan diikuti rincian dari aspek perilaku, genetik, lingkungan, fungsi, peran, fisik, atau kepribadiannya.
Selanjutnya detikers juga perlu mengetahui fungsi dari teks laporan hasil observasi
Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi
Dilansir dari situs yang sama, teks laporan hasil observasi bertujuan dalam penyampaian hasil pengamatan. Berikut ini fungsi umumnya:
1. Melaporkan tanggung jawab dari sebuah tugas atau kegiatan yang bersifat pengamatan
2. Menjabarkan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan pemecahan masalah dalam pengamatan
3. Sebagai sarana untuk pendokumentasian suatu hal
4. Menjadi bentuk sumber informasi terpercaya
Selanjutnya detikers akan melihat contoh teks laporan hasil observasi yang dikutip dari lama detikEdu:
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
1. Sampah
Sampah adalah residu yang tidak diinginkan setelah suatu proses selesai. Sampah dapat berasal dari alam, manusia, konsumsi, tenaga nuklir, industri dan pertambangan. Selama ada aktivitas alam dan manusia, jumlah sampah di bumi akan terus bertambah. Jumlah sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 11.330 ton per hari.
Sampah dapat dibedakan menurut jenis dan bentuknya. Sampah dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik menurut jenisnya. Sampah organik adalah sampah yang dapat terurai atau terurai.
Contoh sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, daun kering dan sampah lain yang mudah terurai. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah terurai atau terurai.
Contoh sampah anorganik antara lain sampah yang tidak mudah rusak seperti plastik, kayu, kaca dan kaleng. Sampah anorganik didaur ulang oleh industri rumahan untuk mengurangi sampah dan dijadikan sebagai peluang bisnis.
Sampah dapat diklasifikasikan kembali menjadi sampah padat, cair, alam, konsumen, manusia, dan radioaktif menurut morfologinya. sampah padat adalah sampah padat. Sampah padat dapat berupa sampah rumah tangga seperti sampah dapur, sampah kebun, plastik, logam, dan kaca.
Sampah organik dan anorganik, termasuk sampah padat. Sampah ini merupakan sampah padat biodegradable (sampah yang dapat terurai oleh proses biologis) dan sampah padat non-biodegradable (tidak dapat terurai oleh proses biologis) berdasarkan sifatnya yang spontan atau biodegradable, dapat diklasifikasikan sebagai sampah.
Ada dua jenis sampah padat yang tidak dapat terurai secara hayati: dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang. Sampah cair adalah sampah cair yang sudah digunakan dan tidak diperlukan lagi biasanya dihasilkan oleh kegiatan industri.
Sampah cair dibedakan menjadi dua yaitu sampah hitam dan sampah rumah tangga. sampah hitam adalah sampah cair yang mengandung patogen berbahaya dari toilet, dan sampah rumah tangga adalah sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi, dan ruang cuci.
Sampah alam adalah sampah yang dihasilkan dari alam dan terurai melalui proses daur ulang secara alami. Contoh sampah alam adalah daun-daun kering hutan yang terurai menjadi tanah.
Kotoran adalah istilah yang digunakan untuk produk pencernaan manusia seperti feses dan urin. Kotoran manusia dapat merugikan kesehatan manusia karena dapat dikatakan sebagai sarana berkembangnya penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Sampah konsumsi adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi manusia dan dibuang ke tempat sampah. Sejauh ini, jumlah sampah konsumen belum melebihi jumlah sampah industri.
Sampah radioaktif merupakan hasil fusi dan fisi yang menghasilkan uranium dan thorium. Sampah radioaktif berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
Oleh karena itu, sampah radioaktif dibuang di tempat-tempat yang tidak mungkin aktif. Umumnya dibuang di bekas tambang garam atau dasar laut.
2. Lidah Buaya
Lidah buaya atau yang biasa disebut aloe vera (Aloe barbadensis miller) merupakan sejenis tanaman berduri yang berasal dari daerah kering di Benua Afrika.
Tanaman lidah buaya memiliki khasiat yang luar biasa dan telah digunakan untuk berbagai kebutuhan manusia sejak ribuan tahun lalu.
Lidah buaya biasanya tumbuh di tempat yang memiliki suhu panas. Tanaman berduri ini juga biasa di tanam di dalam pot maupun di pekarangan rumah untuk dijadikan tanaman hias.
Lidah buaya memiliki daun berbentuk runcing berupa taji, tebal, dan pinggirnya bergerigi/berduri kecil.
Terdapat pula bintik-bintik pada permukaan daunnya, dan panjang daun lidah buaya bisa mencapai 15-36 cm dengan lebar 2-6 cm. Lidah buaya juga memiliki bunga bertangkai berwarna kuning kemerahan (jingga) yang panjangnya mencapai 60-90 cm.
Adapun bahan yang kaya akan manfaat dari tanaman lidah buaya, yaitu berasal dari gel dan getah tanamannya. Kedua bahan tersebut yang biasanya digunakan dalam obat-obatan.
Manfaat lidah buaya yang paling terkenal sebagai pengobatan adalah untuk mengobati berbagai masalah kulit, seperti rasa terbakar akibat paparan matahari, frostbite, iritasi, gatal pada kulit, hingga luka bakar, dan psoriasis. Beberapa orang juga menggunakannya untuk mempercepat penyembuhan luka dan perawatan rambut
Sekianlah informasi mengenai teks laporan hasil observasi mulai dari pengertian, struktur, ciri-ciri, fungsi, dan contohnya. Semoga bermanfaat bagi detikers yang sedang menulisnya, semangat selalu!
Artikel ini ditulis oleh Elisabeth Christina Hotmaria Simanjuntak, Mahasiswa Peserta Magang Merdeka di detikcom.
(mjy/mjy)