Struktur Teks Laporan Hasil Observasi, Tujuan, Ciri-ciri, dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi, Tujuan, Ciri-ciri, dan Contohnya

Azkia Nurfajrina - detikEdu
Sabtu, 31 Agu 2024 07:00 WIB
Ilustrasi teks laporan observasi
Ilustrasi teks laporan hasil observasi. Foto: Getty Images/pablohart
Jakarta -

Teks laporan hasil observasi adalah tulisan yang memuat penjabaran umum mengenai objek atau topik tertentu hasil dari pengamatan yang dilakukan. Jenis teks ini disebut juga dengan teks klasifikasi.

Sebagaimana jenis teks lainnya, teks laporan hasil observasi memiliki tujuan, ciri-ciri, dan struktur khusus yang membedakannya dengan yang lain. Apa itu? Simak di bawah ini.

Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi

Mengutip buku Super Complete SMP/MTs 7, 8, 9 susunan Elis Khoerunnisa, teks laporan hasil observasi bertujuan untuk melaporkan informasi hasil pengamatan tentang objek atau topik tertentu secara sistematis dan objektif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu, teks laporan hasil observasi memiliki tujuan lain, yaitu sebagai berikut:

  • Mengatasi suatu persoalan
  • Menemukan teknik atau cara terbaru
  • Mengambil keputusan yang lebih efektif
  • Melakukan pengawasan dan atau perbaikan
  • Mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi

Dikutip dari buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 1 Untuk SMP/MTs Kelas VII oleh Erwan Rachmat, ciri-ciri teks laporan hasil observasi dilihat dari segi isi, kebahasaan, dan umum. Berikut penjelasannya:

ADVERTISEMENT

Ciri-ciri Umum

  • Bersifat objektif, universal, dan tidak berisi opini penulis
  • Objek yang dibahas adalah objek tunggal
  • Informasi yang dilaporkan hasil pengamatan yang terbukti kebenarannya
  • Disajikan secara menarik, isinya berbobot, dan bahasanya logis.

Ciri-ciri Isi

  • Menyampaikan informasi mengenai objek atau topik tertentu
  • Menekankan pada pengelompokan berbagai hal atau klasifikasi
  • Berkaitan dengan hubungan berjenjang antara suatu kelas dan subkelasnya
  • Tidak mengandung prasangka dan praduga
  • Ditulis berdasarkan fakta dari hasil pengamatan.

Ciri-ciri Kebahasaan

  • Menggunakan kata kerja relasional
    Contohnya: adalah, merupakan, ialah, yaitu, termasuk, tergolong, terdiri atas, disebut.
  • Menggunakan kata kerja aktif untuk menjelaskan perilaku
    Contohnya: bertelur, membuat, hidup, tidur, makan.
  • Menggunakan kata hubung yang menyatakan:
    Tambahan: dan, serta
    Persamaan: sebagaimana, seperti halnya, sebagai, hal demikian
    Perbedaan: berbeda dengan
    Pertentangan: sedangkan, tetapi, namun, sementara itu, padahal.
  • Menggunakan kata atau istilah ilmiah
    Contohnya: karnivora, degeneratif, mutualisme, parasitisme, komputerisasi.

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Berikut struktur pembuatan teks laporan hasil observasi:

1. Pernyataan Umum atau Klasifikasi

Pernyataan umum atau klasifikasi merupakan struktur pembuka dari teks laporan hasil observasi. Bagian ini berisi pengertian dari objek yang diamati. Bisa juga memuat informasi objek secara umum.

2. Deskripsi Bagian

Deskripsi bagian merupakan struktur tengah dari teks laporan hasil observasi yang merincikan objek yang dibahas, termasuk subbagiannya. Pada bagian ini, gambaran khusus mengenai objek juga dapat dicantumkan.

3. Simpulan atau Deskripsi Manfaat

Simpulan atau deskripsi manfaat merupakan struktur penutup dari teks laporan hasil observasi. Isinya yaitu inti keseluruhan dari pembahasan objek. Bagian ini juga dapat memuat manfaat dari objek yang dilaporkan.

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

Agar lebih memahami struktur teks laporan hasil observasi, berikut beberapa contoh teksnya yang dikutip dari buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 1 Untuk SMP/MTs Kelas VII oleh Erwan Rachmat dan buku Teks Laporan Hasil Observasi & Teks Eksposisi oleh Dinda Husnul Hotimah.

1. Contoh Kesatu

Kelapa

Pohon kelapa (Cocos nucifera) atau disebut juga pohon nyiur merupakan tumbuhan palem yang berbatang tinggi dengan ketinggian yang bisa mencapai 3 meter. Buahnya tertutup sabut dan tempurung keras, di dalamnya terdapat daging yang mengandung santan dan air. "Kelapa" adalah sebutan dari nama buah yang dihasilkan oleh tumbuhan ini.

Pohon kelapa diperkirakan berasal dari pesisir Samudra Hindia di sisi Asia, namun akhirnya menyebar luas di seluruh dunia. Pohon kelapa atau pohon nyiur ini banyak terdapat di bagian tepi pantai. Adapun bagian-bagian dari tumbuhan ini adalah buah kelapa, batang, pelepah, dan akar. Buah kelapanya sendiri terdiri atas kulit luar, sabut, tempurung, kulit daging, daging buah, air kelapa, dan lembaga.

Kelapa merupakan tumbuhan serbaguna, mulai dari daun hingga akarnya. Oleh karena tanaman ini serbaguna, tunas buah kelapa dijadikan sebagai lambang pramuka di Indonesia.

Manfaat paling umum dari kelapa tentu saja buah dan santannya sebagai bahan baku makanan maupun minuman. Berdasarkan penelitian, kelapa diyakini bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit, seperti TBC, luka bernanah, wasir, disentri, dan kolera. Selain itu, air buah kelapa bagus untuk mengobati keracunan karena mampu menetralkan racun di dalam tubuh. Para dokter gigi juga meyakini bahwa kelapa bisa mencegah gigi berlubang.

Daun pohon kelapa sangat bermanfaat untuk pembuatan janur dan pembungkus ketupat, sedangkan tulang daunnya dapat dibuat menjadi sapu lidi. Belum lagi manfaat batang dan akarnya. Sebenarnya, masih banyak manfaat dari pohon kelapa ini. Jadi, sungguh tepat jika dikatakan bahwa kelapa merupakan tanaman serbaguna.

2. Contoh Kedua

Kantong Semar

Kantong semar adalah tanaman karnivora pemakan serangga, ulat, dan anak katak. Tanaman ini hidup di daerah yang minim unsur nitrat dan fosfat. Untuk memperoleh kedua unsur tersebut, tanaman kantong semar ini pun hidup sebagai tanaman karnivora.

Untuk mencerna mangsanya, tumbuhan ini mempunyai enzim pemecah protein atau zat kimia di dalam kantongnya. Kantong atau periuk yang berfungsi sebagai perangkap serangga tersebut bukan bunga, melainkan perubahan bentuk ujung daun. Tumbuhan ini juga masih melakukan fotosintesis untuk kebutuhan akan zat tepung dan gula. Proses fotosintesis terjadi di daun pada bagian pangkal batang yang berbentuk pipih dan berwarna hijau.

Bibir kantung mengeluarkan bau manis dan menyengat yang menarik lalat atau serangga lain. Di Kalimantan, ada kantong semar yang mampu menjebak burung dan tikus kecil.

Tidak semua serangga dimangsa oleh si kantong semar. Tumbuhan ini tidak memangsa jenis laba-laba tertentu dan semut. Antara kantong semar dan semut terjalin kerja sama yang erat dan saling menguntungkan. Semut-semut dibiarkan bebas oleh si kantong semar untuk mengambil sisa-sisa serangga yang dimangsa di dalam kantong atau periuknya. Di sini, semut menjadi serangga yang beruntung karena mendapat sampah sisa makanan dalam kantong. Kantong semar pun menjadi bersih.

Kantong semar mempunyai banyak spesies. Tumbuhan ini hidup di daerah hutan hujan tropis, mulai dari dataran rendah, menengah, dan tinggi. Kebanyakan tumbuhan ini hidup di Australia bagian utara, Asia Tenggara, dan Cina bagian selatan. Ada 82 jenis kantong semar. Jenis terbanyak terdapat di Kalimantan dan Sumatera, yakni 64 jenis.

Keindahan dan keunikan bentuk maupun warna tanaman ini sangat menarik perhatian para pengoleksi tanaman hias. Tak heranlah jika banyak orang di seluruh dunia mengoleksi tanaman kantong semar ini.

3. Contoh Ketiga

Penguin

Penguin termasuk jenis burung yang tidak dapat terbang. Habitat penguin adalah daerah yang memiliki air. Penguin banyak dijumpai di kawasan bagian selatan bumi. Penguin termasuk karnivora karena mereka pemakan daging. Biasanya, mereka memakan sejenis udang, ikan, cumi-cumi, kepiting, dan hewan air lainnya.

Penguin memburu mangsanya dengan cara berenang di laut atau menyelam. Kemudian, mereka menangkap mangsa menggunakan paruhnya. Selain itu, penguin juga tidak takut terlalu banyak meminum air laut. Penyebabnya adalah kelenjar supraorbital dalam tubuhnya dapat menyaring garam air laut untuk selanjutnya dikeluarkan melalui alat pernapasan dalam bentuk cairan.

Penguin terbesar di dunia memiliki tinggi 1,1 meter dengan berat 35 kilogram yang disebut penguin kaisar. Penguin terkecil yang disebut penguin peri memiliki tinggi hanya 40 cm dan berat 1 kg. Penguin ukuran besar biasanya mampu mempertahankan suhu tubuhnya sehingga dapat bertahan pada suhu di bawah nol derajat. Adapun penguin ukuran kecil biasanya hidup di daerah yang cukup hangat. Ada juga penguin ukuran kecil yang hidup di daerah tropis.

Kulit penguin sangat cocok untuk berenang. Itu sebabnya penguin sangat menyukai air. Selain itu, meskipun sayapnya tidak bisa dipakai terbang, sayap ini sangat efektif untuk mendayung saat berenang. Penguin menggunakan sayap dan ekornya untuk mengatur keseimbangan saat berjalan di daratan. Kulit penguin umumnya berwarna hitam pada bagian luar dan putih pada bagian dalam. Warna kulit tersebut berfungsi sebagai kamuflase untuk mengecoh pemangsa penguin, misalnya anjing laut atau hewan lainnya.

4. Contoh Keempat

Pembelajaran pada Masa Covid-19

Saat ini dunia pendidikan tengan menghadapi masalah yang cukup sulit, di antaranya kurikulum 2013 belum dipahami sepenuhnya. Tambahan lagi, konsep Menteri Pendidikan yang baru, Nadiem Makarim, tentang Indonesia merdeka belajar. Kemudian, muncul lagi kurikulum penyederhanaan dalam kondisi darurat. Hal ini juga membuat paΠ³a guru makin gamang tentang pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik. Permasalahan- permasalahan tersebut merupakan tantangan bagi para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Kini, tantangan para guru bertambah lagi dengan wabah COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) yang tak kunjung usai. COVID-19 merupakan bencana nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena penyebaran virusnya sangat cepat dan menyebabkan kematian. Pemerintah berusaha menghambat penyebaran COVID-19 ini dengan mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing serta bekerja/belajar/beribadah dari rumah.

Situasi ini merupakan hal baru bagi masyarakat, terutama para guru, orang tua, dan peserta didik. Di sini para guru dituntut untuk tetap dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan melalui online. Padahal, para guru tersebut terbagi atas tiga golongan, yaitu golongan guru literat IT, golongan guru aliterat IT, dan golongan guru Iliterat IT.

Pertama, guru literat IT adalah guru yang mampu mengetahui berbagai bentuk media dan etika dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Kemampuan memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Guru- guru ini tentunya sudah terbiasa dalam membelajarkan peserta didiknya dengan menggunakan media internet. Pembelajaran secara online bagi mereka bukan hal yang luar biasa.

Kedua, guru aliterat IT adalah guru yang tahu IT dan paham IT, tetapi jarang atau tidak memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran kepada peserta didik. Guru-guru ini hanya terpaku dalam pembelajaran di dalam kelas. Penggunaan internet pun hampir jarang dilakukan.

Ketiga, guru iliterat IT adalah guru yang buta IT. Guru tersebut tidak mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Guru-guru ini masih menggunakan metode dan media model lama. Mereka sama sekali tidak pernah menggunakan teknologi. Hal ini kemungkinan fasilitas sarana dan prasarananya yang tidak ada.

Ketiga golongan guru inilah kenyataan yang berada di lapangan. Para guru ini yang akan menghadapi para peserta didik. Dengan kondisi ini, dampak dunia pendidikan sangat terasa. Bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Dunia pendidikan, organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan PBB UNESCO menyebut hampir 300 juta siswa di seluruh dunia terganggu sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan. Bahkan, di Indonesia Kemendikbud memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020. Pembelajaran pun dilakukan di rumah.

Para guru diminta untuk membuat rencana pembelajaran. Hal ini bukanlah hal mudah untuk mengubah kebiasaan mengajar di depan kelas dengan mengajar virtual tidak gampang. Bukan hanya guru yang harus beradaptasi dengan kondisi ini, melainkan orang tua dan peserta didik juga harus beradaptasi. Orang tua harus siap mendampingi anaknya belajar di rumah. Awalnya menyenangkan bagi siswa tertentu, tetapi akan membosankan jika terlalu lama. Orang tua mulai kerepotan mendampingi anaknya karena mereka juga memiliki aktivitas lain yang berbarengan dengan kegiatan itu. Pembelajaran tidak lagi menyenangkan bagi peserta didik, tetapi sebaliknya, mereka jenuh dan bosan. Mereka rindu ke sekolah. serta pendidikan di Indonesia.

Akan tetapi, pandemi ini dapat diambil manfaatnya, yaitu kesiapan guru dalam kondisi apapun dan kreativitas guru dalam pembelajarannya kepada peserta didik. Guru-guru diharapkan tidak hanya memberikan tugas dan tugas kepada peserta didik sehingga membuat mereka stres. Guru juga harus dapat mengubah kebiasaannya dalam mengajar. Sebelumnya, guru terbiasa mulai mengajar dari konten kemudian proses. Karena kondisi ini, pembelajaran pun harus disesuaikan. Guru harus terbiasa mulai mengajar dari proses baru kemudian kontennya. Hal ini membutuhkan pelatihan untuk para guru. Selain itu, guru harus siap membuka dirinya terhadap kemajuan teknologi demi kepentingan dan kemajuan peserta didik.




(azn/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads