.webp)
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyatakan bahwa hilal belum tampak di dua titik pantau di ilayah Sumatera Utara (Sumut).
"Hari ini kita menurunkan 2 tim, satu di Medan dan satu lagi berada di Pantai Binasi Tapanuli Tengah. Kita konfirmasi juga di Tapteng, situasinya sama," terang Kepala Kepala BBMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho, Kamis (9/4/2024).
Hendro Nugroho menyebutkan bahwa hari ini mengamati hilal untuk menentukan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Berdasarkan hasil pemantauan, hilal belum tampak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini, dapat kita saksikan bersama-sama hilal belum tampak karena ketutup awan," ucap
Hendro mengatakan ketinggian hilal di Sumut sudah memenuhi kriteria MABIMS. Begitu juga ketinggian hilal yang ada di Papua hingga provinsi Aceh.
"Tinggi hilal di Sumut berada lebih dari 7 derajat dan seharusnya itu bisa nampak. Di Indonesia, dari Papua sampai Aceh itu dalam batasan sudah di atas MABIMS," ucapnya.
"MABIMS itu 3 derajat, di Papua sudah 5 derajat dan di Aceh sudah 7,55 derajat. Elongasinya sudah 10 derajat, kalau di MABIMS 6,4 derajat," lanjutnya.
Selanjutnya, Hendro menambahkan bahwa cuaca sangat berpengaruh terhadap pemantauan hilal. Cuaca mendung atau tertutup awan membuat hilal sulit untuk dilihat.
"Cuaca sangat berpengaruh, penampakan hilal sangat tipis. Matahari juga tidak nampak, biasanya hilal itu di sebelah kanan atas dari posisi matahari terbenam," jelasnya.
Sementara itu, situasi serupa terjadi di titik pemantauan hilal kedua di Sumut yakni Pantai Binasi, Tapanuli Tengah. Wilayah tersebut diketahui dalam kondisi berawan usai turun hujan.
(bpa/bpa)
