.webp)
Pesawat Airbus A330-200 melakukan pendaratan darurat sesaat setelah lepas landas. Pilot memilih mendarat setelah terjadi ledakan.
Dilansir detikTravel dari ABC, pesawat dengan rute Melbourne ke Perth itu terjadwal terbang pada Senin malam.
Salah seorang penumpang pesawat, Dareel Weeks, menceritakan peristiwa mengerikan itu. Dia mengaku mendengar ledakan setelah pesawat take off.
"Ada ledakan yang sangat keras dan guncangan dari sisi kiri pesawat," ujarnya.
Setelah ledakan itu, Dareel melihat awak kabin berlarian dan membuka tirai lalu melakukan persiapan untuk mendarat. Kapten kemudian memberi tahu bahwa mesin mereka hilang.
"Sangat meresahkan untuk mengalami ledakan besar dan mengetahui bahwa Anda terbang hanya dengan satu mesin," jelasnya.
Dengan cepat, pilot melakukan pendaratan darurat secara manual dengan satu mesin pesawat. Pesawat itu mendarat dengan selamat pada pukul 21.37 waktu setempat. Juru bicara Qantas mengatakan bahwa semua protokol telah dilakukan.
"Pilot mengikuti prosedur untuk insiden seperti ini dan mematikan mesin secara manual dan meminta pendaratan prioritas," kata juru bicara tersebut.
Ia menambahkan bahwa pesawat dirancang untuk beroperasi secara aman dengan satu mesin. Pesawat masuk ke gerbang dan penumpang dievakuasi dengan normal.
Qantas berterima kasih kepada penumpang atas kerja sama mereka, pihaknya akan menyelidiki masalah ini.
"Insiden ini menunjukkan bahwa memiliki dua pilot yang cukup istirahat dan terlatih di dek penerbangan adalah fitur keselamatan terbaik yang tersedia dalam penerbangan," kata Presiden Asosiasi Pilot Australia dan Internasional Tony Lucas.
"Keselamatan penumpang, awak dan kargo kami selalu menjadi prioritas bagi setiap pilot dan kami berlatih secara ketat untuk menghadapi skenario yang tidak terduga ini," pungkasnya.
(astj/astj)
