.webp)
Sejumlah sivitas akademika mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap menyalahgunakan wewenang jelang pemilu, lewat petisi. Begini respons Ketua TPD AMIN Sumut Edy Rahmayadi.
"Itu adalah orang-orang intelektual para guru besar melakukan dan mengingatkan kepada umara, presiden. Hal itu siapapun tahu, yang paling bawah pun tahu, apa yang diucapkan oleh para profesor," kata Edy Rahmayadi usai debat kelima pilpres 2024, Minggu (4/2/2024) malam.
Mantan Gubernur Sumut itu mengaku turut mengingatkan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan untuk tidak melakukan hal serupa. Edy mengatakan Anies tidak akan menyalahgunakan wewenangnya jika terpilih menjadi presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu saya langsung kemarin menyampaikan kepada Pak Anies, calon presiden. Insyaallah ke depan beliau tak akan melakukan hal-hal yang bukan wewenangnya dan bukan miliknya, ini yang saya sampaikan," sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah sivitas akademika ramai mengkritik pemerintahan Jokowi. Setidaknya ada empat kampus yang menyatakan sikapnya terkait demokrasi jelang pemilu 2024 dalam empat hari berturut-turut. Pernyataan sikap itu diawali UGM, kemudian diikuti UII, UI, hingga Unpad.
(afb/afb)
