.webp)
135 pengungsi Rohingya masih ditempatkan sementara di Balai Meuseraya Aceh (BMA) di Banda Aceh. Pemerintah Aceh disebut masih membahas lokasi penampungan sementara pengungsi yang kabur dari Bangladesh itu.
"Sementara mereka masih di BMA, masih menunggu keputusan final untuk tempat," kata Protection Associate United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Faisal Rahman saat dimintai konfirmasi detikSumut, Selasa (12/12/2023).
Faisal menyebutkan, lokasi penampungan sementara para pengungsi tersebut masih dikerucutkan pemerintah. Dia berharap, pemerintah segera menetapkan lokasi pemindahan Rohingya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemprov terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk potensi tempat yang bisa digunakan jadi tempat penampungan sementara. Mudah-mudahan segera ada keputusan," jelas Faisal.
Dia mengaku UNHCR masih terus membantu kebutuhan pengungsi yang ditempatkan di basement gedung BMA. "Untuk pemenuhan kebutuhan masih terus kita bantu," ujarnya.
Sebelumnya, warga di Aceh Besar menghadang tiga truk Satpol PP yang membawa 135 pengungsi Rohingya ke UPDT Dinsos Aceh di Ladong. Masyarakat tidak membolehkan pengungsi masuk ke lokasi tersebut.
Informasi diperoleh detikSumut, warga mengunci pagar UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya begitu melihat pengungsi Rohingya, Senin (11/12/2023). Masyarakat setempat tidak membolehkan truk yang mengangkut Rohingya masuk ke dalam.
Ketiga kendaraan sempat tertahan sekitar dua jam di lokasi. Petugas Satpol PP dan polisi akhirnya membawa lagi pengungsi ke Banda Aceh.
Mereka ditempatkan sementara di Balai Meuseraya Aceh (BMA). Lokasi ini terletak di seberang jalan Kantor Gubernur Aceh. Para pengungsi tampak berkumpul di sekitar kamar mandi.
Beberapa Rohingya tampak duduk di depan toilet. Pada imigran itu tampak ada yang rebahan serta duduk di dekat pagar.
(agse/dhm)
