Sumatera Barat

Sebelum Dibubarkan saat Beribadah, Jemaat Gereja di Padang Telah Diperingatkan

M Afdal Afrianto - detikSumut
Sabtu, 02 Sep 2023 17:19 WIB
Rumah yang dijadikan tempat ibadah jemaat GBI di Padang. (M Afdal/detikSumut)
Padang -

Jemaat GBI yang tengah beribadah di Kelurahan Banuran, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) dibubarkan karena dianggap mengganggu kenyamanan warga. Sebelum insiden itu, pemilik rumah yang dijadikan tempat ibadah sudah memperingatkan tapi diabaikan.

Liza Novrianti (47) mengatakan dia adalah salah satu ahli waris rumah yang dijadikan tempat ibadah oleh jemaat GBI itu. Jemaat yang ada di tempat itu baru beberapa bulan menyewa rumah tersebut.

Dijelaskan Liza, peristiwa itu berawal ketika menjelang waktu salat isya, jemaat tersebut menyetel suara musik keras. Karena itulah dia sempat memberikan teguran.

"Saat orang mau salat isya. Karena sudah tiga orang warga, karena saya sendiri berdiri depan pintu, upaya saya bolak-balik memperingati. Sampai saya ketok kaca, yang punya rumah melihat, ini ada video sama saya. Tapi dia tidak mengindahkan," katanya Sabtu (2/9/2023).

Setelah pukul 8 malam suara musik bukan dikecilkan tapi malah semakin keras. Padahal itu sudah waktunya jam orang beristirahat.

"Kemudian sudah jam 20.00 WIB seharusnya dikecilkan suara musiknya. Karena sudah jam istirahat. Kalau bernyanyi jangan keras sekali. Setelah saya telah, dan saya rekam dari lantai atas rumah saya. Suara musik itu sangat keras di rumah saya," tuturnya.

Karena tempat rumah yang dijadikan tempat ibadah itu adalah miliknya, dia berbuat sesuka hati. Salah satunya dengan memecahkan kaca agar mereka menghentikan aktivitas yang sudah mengganggu warga.

"Sementara hari sudah jam 20.00 WIB. Masih bolak-balik tidak diacuhkan. Khilafnya saya, karena saya berpikir, itu rumah saya, suka-suka saya. Khilafnya saya di situ. Karena bolak balik tidak diacuhkan, diketok jendela hanya dilihat saja. Agak keras suara baru dia keluar, hanya sebatas itu," katanya.

"Kemudian setelah kaca dilempar keluarlah mereka. Mulai terjadi perdebatan di situ. Saya sampaikan seperti perdebatan yang saya sampaikan di video, sudah izin nggak. Sudah bilang sama tetangga belakang. Logikanya di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," jelas dia.

Liza berpendapat pengontrak atau penyewa rumah itu harusnya meminta izin kepada pemilik. Karena rumah tersebut akan dijadikan tempat ibadah.

"Etika bertetangga itu biasanya pamit, kalau ini nggak. Dia juga bisa bilang, bu kami ada acara, mungkin agak ramai, bu mungkin bisa datang, ini nggak. Itu sebenarnya mau saya sampaikan," jelasnya.

"Karena ini mungkin suasa panas, tersampaikan dengan cara tidak pas. Karena situasi memanas, karena disana ada saya. Saya sendiri menghadapi, berbicara dengan si yang mengontrak. Bersabarlah seperti i video. Tapi ada satu orang yang terus menyerocos tidak ada hentinya. Terkesan seperti ekspresinya marah sekali sama saya," jelasnya.

Kesaksian Pendeta saat Mereka Dibubarkan ketika Ibadah. Baca Halaman Berikutnya...



Simak Video "Mengunjungi Water Slide yang Memukau di Sumatera Barat "


(astj/astj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork