Cerita Pemilik Rumah Bubarkan Jemaat Gereja di Padang: Saat Adzan Nyanyi Keras

Sumatera Barat

Cerita Pemilik Rumah Bubarkan Jemaat Gereja di Padang: Saat Adzan Nyanyi Keras

M Afdal Afrianto - detikSumut
Sabtu, 02 Sep 2023 11:39 WIB
Tangkapan layar video viral pembubaran ibadah jemaat gereja di Padang. (Foto: Istimewa)
Tangkapan layar video viral pembubaran ibadah jemaat gereja di Padang. (Foto: Istimewa)
Padang -

Jemaat GBI Solagracia Kampung Nias dibubarkan pemilik kontrakan dan warga ketika sedang beribadah. Aksi dilakukan karena jemaat bernyanyi dengan volume yang keras ketika adzan isya berkumandang.

Liza Novrianti, mengatakan rumah yang dipakai jemaat itu untuk beribadah adalah rumah tua dan dia adalah salah satu ahli waris. Awalnya dia menegaskan tak ada niat untuk mengganggu orang yang tengah beribadah.

"Di sini saya tekankan, tidak ada niat saya ganggu ibadah. Saya tidak tahu itu ibadah. Saya muslim saya tidak tau bentuk ibadah itu," katanya dikonfirmasi detikSumut Sabtu (2/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum kejadian itu, menurut Liza, dia sudah melihat banyak orang yang datang ke rumah itu. Ketika itu dia pun merasa heran dan bertanya ada acara di sana.

"Yang saya lihat itu dari sore, itu banyak motor yang berdatangan. Saya tentu heran dan tanya dong. Ini ada acara apa, saya tanya sama orang rumah, ada ngasih tau nggak, ada acara apa nggak?. Karena yang menjaga rumah tua ini dan salah satu ahli waris rumah ini adalah saya. Kalau warga tanya tentang keramaian itu langsung ke saya ditanyakan dia," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Kemudian acara yang disebut sebagai ibadah itu pun dimulai sejak pukul 17.00 WIB. Kata dia nyanyi-nyanyian pun dimulai pukul 19.00 WIB dengan volume yang keras.

"Kemudian jam 20.00 WIB saat adzan berkumandang, saya lagi jalan ke depan. Sempat juga saya rekam. Saat suara adzan dia masih sempat nyanyi dengan keras," katanya.

Sebagai pemilik atau ahli waris dari rumah kontrakan itu, Liza mengaku gelisah melihat peristiwa itu. Apalagi di saat bersamaan banyak warga yang bertanya kepadanya tentang aktivitas tersebut.

"Tentu saya menjadi gelisah sebagai pemilik rumah terhadap warga. Warga lewat, bilang ngapain tu Za, ngapain tu Za. Warga mulai datang, malulah sebagai pemilik rumah. Karena di rumah ada kebisingan," tuturnya.

"Saat orang mau salat isya. Karena sudah tiga orang warga, karena saya sendiri berdiri depan pintu, upaya saya bolak-balik memperingati. Sampai saya ketok kaca, yang punya rumah melihat, ini ada video sama saya. Tapi dia tidak mengindahkan. Kemudian sudah jam 20:00 WIB seharusnya dikecilkan suara musiknya. Karena sudah jam istirahat. Kalau bernyanyi jangan keras sekali," lanjutnya.

Untuk diketahui peristiwa pembubaran jemaat gereja yang beribadah itu terjadi di Kelurahan Banuran, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa (29/8) malam.

Sempat terjadi cekcok antara warga dengan penghuni kontrakan rumah yang melakukan ibadah.




(astj/astj)


Hide Ads