.webp)
Polisi menangkap Kepala Dinas PUPR Kota Banda Aceh Muhammad Yasir di kantornya. Yasir diduga terlibat kasus dugaan korupsi pengadaan lahan untuk tempat zikir.
Yasir diciduk penyidik Satreskrim Polresta Banda Aceh yang dipimpin Kasat Reskrim Kompol Fadillah Aditya Pratama, pagi tadi. Pantauan detikSumut di Polresta Banda Aceh, Yasir tampak masih mengenakan seragam dinas coklat saat tiba di kantor polisi.
Dia lalu dibawa ke ruang penyidik untuk menjalani pemeriksaan. Fadillah menyebutkan pihaknya telah menetapkan Yasir tersangka dugaan korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang bersangkutan terlibat dalam dugaan tidak pidana korupsi pengadaan lahan zikir Nurul Arafah. Di mana pada saat itu yang bersangkutan menjabat sebagai PPATK sekaligus Kabid Pembangunan di Dinas PUPR," kata Fadillah kepada wartawan Senin (7/8/2023).
Baca juga: Eks Rektor UINSU Saidurrahman Ditetapkan DPO |
Menurutnya, Yasir diduga tidak memverifikasi dengan jelas saat pembayaran tersebut. Pihak dinas disebut mentransfer langsung uang pembayaran ke rekening pribadi mantan kepala desa berinisial DA dan Kaur Pembangunan Desa Ulee Lheue, SH yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Dalam kasus ini sudah tiga orang kita tetapkan sebagai tersangka," jelasnya.
Diketahui, pembangunan tempat zikir Nurul Arafah Islamic Center itu rencananya dilaksanakan di Desa Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. Pengadaan lahan dilakukan dengan anggaran bersumber dari dana APBK Dinas PUPR Kota Banda Aceh tahun 2018 dan tahun 2019.
Pembelian tanah tersebut diduga terjadi penyelewengan. Berdasarkan hasil audit BPKP Perwakilan Aceh, kerugian negara dalam kasus itu sebesar Rp 1 miliar.
(agse/astj)
