Dalam sepekan ini, ada sejumlah peristiwa terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara. Di antaranya, peristiwa siswa SD yang meninggal usai dirundung dan dipukul kakak kelas hingga kepala lingkungan (kepling) dipolisikan karena menganiaya satpam Gereja Katedral Medan.
Siswa SD Tewas usai Dirundung dan Dipukul Kakak Kelas
Peristiwa memilukan menimpa siswa kelas 1 SDN 13 berinisial (B), asal Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan. B meninggal dunia usai mengalami perundungan dan pemukulan diduga oleh kakak kelasnya.
Pantauan detikSumut, pada Rabu (28/6) siang, terlihat sejumlah warga mendatangi rumah duka untuk berempati atas meninggalnya B. Di dalam rumah duka, tampak Yusraini (37) selaku ibu B terduduk lemas meratapi kepergian anaknya.
Saat diwawancarai, Ibu korban, Yusraini (37) menceritakan B meninggal dunia di RSUP Pirngadi pada Selasa (27/6) malam. Masih diingatnya, sebelumnya B sempat mengaku dipukuli dan dirundung oleh kakak kelasnya. Pengakuan B itu selepas pulang sekolah pada Kamis (22/6).
"Tiba-tiba datang ke saya dengan kondisi menangis. Itu sekitar pukul 12.00 WIB. Dia bilang, baru saja dipukuli dan dibully abang kelasnya. Lokasinya bukan di sekolah. Kata B, ada satu pelakunya dan itu masih tetangga kami juga," kata Yusraini.
Setelah itu, ia langsung mendatangi orang yang dimaksud B. Sayangnya, orang yang dimaksud tidak mengaku. Bahkan, persoalan itu juga sudah disampaikannya kepada orang tua terduga pelaku.
"B bilang badannya sakit-sakit semua. Malamnya dia demam. Terus, dia juga tidak mau makan dan minum. Cuma kita paksa lah, paling tiga sendok dia mau makan. Setelah itu, kita bawa ke tukang kusuk," ujarnya.
Karena demam, B pun tidak masuk sekolah mulai Jumat-Senin. Sepanjang hari itu, ia mendapati kondisi psikologi B kurang baik. Sebab, tak jarang B merasa ketakutan dan mengigau. Lambat laun, B mengaku mengalami nyeri di kepala.
"Karena dia ngeluh sakit terus, termasuk di bagian kepala, ya pertama kami bawa pagi-pagi ke Puskesmas Teladan pada Selasa (27/6). Lalu, sekitar pukul 11.00 WIB, B dibawa ke RSU Madani. Itu sampai 14.00 WIB, terus dirujuk ke RSUP Pirngadi. B meninggal dunia sekitar pukul 19.30 WIB," ungkapnya.
"Terakhir kali ngomong sama saya, dia ngaku dipukuli dan dibully oleh lima orang abang kelasnya yang duduk di kelas 4 dan 5," tambahnya.
Kini, B pun telah dimakamkan di Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan. Ia mengaku sejauh ini belum ada membuat laporan ke pihak kepolisian.
Kapolsek Medan Kota Kompol Selvitriansih yang berada di rumah duka menjelaskan bahwa Unit PPA Polrestabes Medan masih menyelidiki kasus itu. Meski begitu, pihaknya akan melakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Awal mulanya kami dapat informasi ini dari petugas kebersihan BKM Masjid. Lalu, kami langsung ke sini. Semalam saya di sini bersama Pak Camat, Pak Lurah untuk turut prihatin atas apa yang menimpa anak warga ini. Untuk kasus ini masih diselidiki," tutupnya.
Baca selengkapnya di halaman berikut...
Simak Video "Video DJ di Medan Ngebut Pakai Fortuner, Tabrak Tukang Becak hingga Tewas"
(dhm/dhm)