Polisi berhasil mengungkap misteri peristiwa siswa SMP pengendara motor di Pasuruan yang tewas usai tabrak pembatas jalan. Kecelakaan itu bukan karena korban dipukul pengendara lain, melainkan karena perilaku korban berkendara yang melanggar aturan.
"Kesimpulan itu didapat setelah kami melakukan olah TKP, memeriksa enam CCTV di jalur yang dilalui korban hingga melakukan rekonstruksi. Hasilnya tidak ada penganiayaan sebelum korban jatuh sebagaimana keterangan awal saksi," kata Kapolres Pasuruan Kota AKBP Davis Busin Siswara, Senin (30/12/2024).
Peristiwa bermula saat korban, Rendi Jatmiko Putra atau RJP (16), warga Desa Karangsentul, Kecamatan Gondang Wetan, Pasuruan, berkendara dengan motor Honda BeAT berboncengan tiga bersama temannya ARU dan MMD, Selasa (24/12/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka berkendara di Kota Pasuruan dengan rute Bugul Lor, Mandaran, Pelabuhan Kota Pasuruan. Saat mereka melintas di Simpang 4 Gereja St Antonius Padua Jl Balaikota, mereka bertemu dengan pengendara motor Honda Supra.
"Pada saat di depan Stadion Untung Suropati Kota Jalan Pahlawan, pengendara Honda Supra menyalip korban dari kiri. RJP yang berada di depan mengendarai motor bergurau dengan menirukan suara monyet dengan nada keras," jelas Davis.
Pada saat sampai di Jl dr Wahidin Sudiro Husodo, korban mendahului pengendara Honda Supra dengan cara langsung memotong lajur pengendara tersebut. Korban tidak bisa mengendalikan laju kendaraan sehingga semakin ke kiri dan mendekati trotoar. Situasi itu menyebabkan dua temannya yang di belakang takut hingga melompat secara berurutan.
"Hal itu membuat korban RJP oleng dan tidak bisa mengendalikan sepeda motornya dan menabrak beton yang terdapat di pinggir jalan," ungkap Davis.
Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota Iptu Choirul Mustofa menambahkan akibat kejadian tersebut RJP mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia. Kedua temannya mengalami luka sedang dan ringan.
"Kesimpulannya korban berboncengan tiga dan tidak memakai helm. Korban tidak memperhatikan aturan lalu lintas maupun keselamatan diri dan pengguna jalan lain serta menunjukkan prilaku agresif memotong kendaraan sehingga terjadi kecelakaan," jelas Choirul.
Sebelumnya, seorang pelajar SMP di Pasuruan yang tengah mengendarai motor disebut tiba-tiba dipukul dengan benda tumpul oleh pemotor lain yang tidak dikenal, Selasa (24/12) malam pukul 23.00 WIB. Korban terjatuh dan menabrak pembatas jalan hingga terluka parah dan meninggal dalam perawatan di rumah sakit.
(abq/iwd)