Ketika mulai memasuki malam 10 Zulhijah, kumandang takbir menggema di udara. Dalam ajaran Islam, takbiran merupakan salah satu amalan sunah menjelang hari raya Islam, baik Idul Fitri maupun Idul Adha.
Melalui takbir, seorang hamba mengagungkan sekaligus memuliakan Tuhannya. Namun, apakah detikers sudah tahu mulai kapan malam takbiran Idul Adha 2023?
Bagi yang belum tahu, berikut detikSumut bagikan waktu pelaksanaan takbiran Idul Adha 2023 beserta bacaan takbir Idul Adha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalil tentang Takbiran Idul Adha
Ketika masuk bulan Zulhijah, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak takbir. Dalil utama anjuran tersebut ada pada Surah Al-Hajj ayat 28. Allah SWT berfirman,
"Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka, makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir." (QS. Al-Baqarah, [2]:185).
Dalam buku Panduan Shalat Sunah & Shalat Khusus oleh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahaf Al-Qahthani, Ibnu Abbas menerangkan bahwa maksud dari ayat "... dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan ..." adalah perintah bertakbir di sepuluh hari pertama Zulhijah.
Ia juga menjelaskan, maksud dari "hari yang telah ditentukan (jumlahnya)" adalah ketiga hari Tasyrik, yaitu 11, 12, dan 13 Zulhijah.
Di samping itu, dalil berupa riwayat hadis Rasulullah juga memberikan anjuran untuk memperbanyak bacaan takbir, tahlil, dan tahmid di sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Dari Abdullah bin Umar RA, Nabi SAW bersabda,
"Tiada hari yang lebih agung dan amal pada hari-hari tersebut yang lebih disukai oleh Allah melebihi sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Zulhijah). Oleh karena itu, perbanyaklah membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari itu.'' (HR. Ahmad, no. 5446 dan 6154, sahih menurut Ahmad Syakir).
Waktu Pelaksanaan Takbiran Idul Adha
Merujuk buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i oleh Syekh DR. Alauddin Za'tari, terdapat dua jenis takbir, yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad.
Takbir mursal atau lepas adalah takbir yang pelaksanaannya tidak terikat dengan salat, sedangkan takbir muqayyad adalah takbir yang hanya dikumandangkan setelah salat pada Idul Adha, baik setelah salat fardu maupun sunah.
Teruntuk Idul Adha, takbir yang diamalkan meliputi keduanya. Jadi, takbir Idul Adha ada yang bersifat mursal dan muqayyad.
Berdasarkan buku Panduan Shalat Sunah & Shalat Khusus dan Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i, berikut waktu baca takbir Idul Adha, baik yang mursal maupun muqayyad.
1. Waktu Baca Takbir Mursal Idul Adha
Takbir mutlak Idul Adha sudah dapat diamalkan sejak 10 hari pertama Zulhijah hingga berakhirnya hari tasyrik pada 13 Zulhijah. Takbir ini bisa kamu baca setiap saat, baik di rumah, di masjid, maupun sewaktu bekerja.
Imam Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz dalam Majmu Fatawa Ibn Baz (XII, hal. 18) berkata,
"Takbir ldul Adha disyariatkan dari permulaan bulan (Zulhijah) sampai akhir hari ke-13 bulan Zulhijah."
Perihal waktu baca takbir mutlak Idul Adha juga dapat dilihat dalam Surah Al-Baqarah ayat 203 yang berbunyi
"Dan berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya." (QS. Al-Baqarah, [2]:203)
Sa'id bin Jubair meriwayatkan dari lbnu Abbas, maksud dari hari yang ditentukan jumlahnya adalah hari Tasyrik, yaitu 11-13 Zulhijah.
2. Waktu Baca Takbir Muqayyad Idul Adha
Sementara itu, takbir muqayyad Idul Adha dimulai sejak setelah salat Subuh di hari Arafah (9 Zulhijah) dan berakhir setelah salat Asar pada hari Tasyrik ketiga (13 Zulhijah).
Dasarnya adalah berdasarkan riwayat mengenai Ali bin Abu Thalib yang biasa bertakbir seusai salat Subuh pada hari Arafah sampai salat Asar di hari Tasyrik yang terakhir.
Di samping itu, dasar ketentuan itu mengacu pada riwayat mengenai lbnu Mas'ud yang menyatakan bahwa dia pernah bertakbir sejak salat Subuh di hari Arafah sampai salat Asar di hari Tasyrik terakhir.
Ketentuan membaca takbir sejak Subuh di Hari Arafah sampai Asar hari Tasyrik terakhir berlaku untuk orang yang sedang tidak menjalankan ibadah haji,
Adapun bagi jemaah haji, mereka mengamalkan takbir muqayyad Idul Adha mulai waktu Zuhur hari kurban, setelah membacakan tahallul, sampai pagi terakhir hari-hari Tasyrik.
Tata Cara Takbiran Idul Adha
Buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i menyebutkan, takbir mursal atau mutlak dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Ini karena jenis takbir ini bersifat lepas dan tak harus dikerjakan selepas salat.
Lain halnya dengan takbir muqayyad. Takbir ini diamalkan usai menunaikan salat, baik fardu maupun sunah serta yang dikerjakan tepat waktu maupun yang diqada.
Perlu diketahui pula, takbiran disunahkan bagi laki-laki maupun perempuan dan juga musafir maupun orang yang bermukim. Dalam pelaksanaannya, dianjurkan untuk bertakbir secara jahr atau dengan mengeraskan suara.
Namun, perempuan diharuskan untuk merendahkan suaranya ketika bertakbir, terlebih di saat dirinya berada di antara laki-laki yang bukan mahramnya.
Bacaan Takbiran Idul Adha
Masih dari buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i, adapun bacaan singkat takbiran Idul Adha adalah sebagai berikut:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."
Takbir di atas dibaca sebanyak tiga kali dalam satu susunan kalimat yang rapi.
Selain itu, juga ada bacaan takbiran Idul Fitri yang lebih panjang seperti yang dipraktikkan oleh Imam Syafi'i. Ketika bertakbir, Imam Syafi'i biasanya senang menambahkan sejumlah lafaz. Berikut bacaannya:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na'budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Artinya: "Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore hari. Kami tidak menyembah kecuali hanya kepada-Nya dengan memurnikan beragama karena-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak suka. Tidak ada Tuhan selain Allah semata yang membuktikan janji-Nya, yang menolong hamba-Nya, dan yang mengalahkan sekutu sendirian. Tidak ada Tuhan selain Allah."
Jadi, Kapan Malam Takbiran Idul Adha 2023 Dimulai?
Jika mengacu penjelasan sebelumnya, sebenarnya takbir Idul Adha sudah dapat diamalkan sejak awal bulan Zulhijah (untuk takbir mursal) dan waktu subuh Hari Arafah (takbir muqayyad) sampai hari Tasyrik terakhir.
Namun, kebiasaan masyarakat Indonesia seringnya bertakbir di malam perayaan Id, baik Idul Fitri maupun Idul Adha.
Untuk perayaan Idul Adha 2023 sendiri, pemerintah telah menetapkan bahwa Lebaran Haji Idul Adha 2023 jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.
Ini berarti, malam takbiran Idul Adha 2023 dimulai hari ini, Rabu, 28 Juni 2023. Selanjutnya, takbir tersebut terus diamalkan hingga hari Tasyrik terakhir pada 13 Zulhijah 1444 H, atau bertepatan dengan Minggu, 2 Juli 2023.
(mff/dhm)