Umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H besok, Senin 31 Maret 2025. Malam ini, gema takbiran mulai dikumandangkan di berbagai penjuru.
Pertanyaannya malam takbiran dimulai jam berapa?
Mengutip laman resmi Kemenag RI, umat muslim sangat dianjurkan untuk mengumandangkan takbir menjelang Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan) sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surah Al-Baaqarah ayat 2:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: "Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS al-Baqarah [2]: 185)
Nah, untuk menjawab pertanyaan malam takbiran mulai jam berapa, berikut informasi selengkapnya. Yuk simak!
Malam Takbiran Mulai Jam Berapa?
Mengutip buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam Kautsar Amru, takbiran Idul Fitri mulai dilakukan setelah terbenamnya matahari pada hari terakhir bulan Ramadhan, dan masuk malam pertama 1 syawal. Atau setelah waktu Maghrib sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Dalam kalender Islam, pergantian waktu menggunakan perhitungan Qomariyah (Bulan) dan bukan syamsiyyah (Matahari). Sehingga awal hari dimulai sejak Matahari tenggelam (waktu Maghrib).
Dengan demikian, waktu Maghrib tanggal 30 Maret, telah masuk tanggal 1 Syawal 1446 H.
Ibnu Abbas mengatakan, "wajib bagi kaum muslimin apabila mereka telah melihat hilal Syawal untuk bertakbir, mengagungkan Allah sampai selesai hari raya mereka." (Tafsir Zadul Masir)
Sampai Kapan Batas Waktu Takbiran Idul Fitri?
Perlu diketahui, waktu takbiran Hari Raya Idul Fitri berbeda dengan Idul Adha. Takbiran Idul Fitri dimulai sejak masuk waktu Maghrib pada malam harinya dan dihentikan setelah selesai melaksanakan shalat Id.
Hal ini sesuai dengan hadits Nabi,
"Dar Ibnu Abi Dzi'bi dari Az-Zuhri, bahwa Nabi SAW keluar menuju lapangan pada Idul Fitri. Beliau bertakbir hingga tiba di lapangan dan sampai selesai shalat. Setelah selesai shalat; beliau menghentikan takbir." (HR Ibnu Abi Syaibah; dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)
Takbiran Idul Fitri ini dapat dilakukan di mana saja, tak harus dilakukan di Masjid. Takbiran ini sangat dianjurkan ketika menuju lapangan sebagaimana hal itu merupakan kebiasaan Nabi SAW.
Adapun takbiran pada shalat Idul Adha (10 Dzulhijja), dianjurkan untuk memperbanyak takbir sejak tanggal 1 Dzulhijjah. Dan berakhir setelah selesai hari tasyrik, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Ragam Bacaan Takbiran Idul Fitri
Terkait bacaan takbir Idul Fitri, Rasulullah SAW sendiri tidak mengkhususkan satu bacaan spesifik. Karena itu riwayat bacaan takbir dari para sahabat pun berbeda-beda.
Misal takbir dari sahabat Ibnu Mas'ud RA, adalah sebagai berikut:
اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، لَا إِلَهَ إِلا الله ، وَ اللهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُ أَكْبَرُ ، وَ اللَّهِ الحَمدُ
(HR Ibnu Abi Syaibah; dinilai sahih oleh Al-Albani)
lafal takbir lain dari Ibnu Mas'ud adalah sebagai berikut:
اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، لاَ إِلَهَ إِلا الله ، وَ اللَّهُ نُ أَكْبَرُ ، وَ اللَّهِ الْحَمْدُ
(HR Ibnu Abi Syaibah)
Lafal takbir dari sahabat Ibnu 'Abbas RA, adalah sebagai berikut:
الله أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، واللهِ الحَمدُ ، الله أَكْبَرُ و أَجَلُّ ، اللَّهُ أَكْبَرُ عَلَى مَا هَدَانَا
(HR Al Baihaqi, dalam As-Sunan Al-Kubra; dinilai sahih oleh Al-Albani)
Lafal takbir dari sahabat Salman Al-Farisi RA, sebagai berikut:
اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيراً
(HR Abdur Razaq; sanadnya dinilai sahih oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar)
Lafal-lafal takbir dari para sahabat ini adalah lafal takbir yang paling utama untuk kita ikuti. Akan tetapi lafal takbir ini tidak dibatasi oleh itu saja.
Nah, demikianlah penjelasan tentang malam takbiran mulai jam berapa. Semoga bermanfaat!
(edr/urw)