.webp)
Seorang wanita bernama Yuli, yang sebelumnya disebut berinisial L ditangkap polisi karena diduga menistakan agama dengan meletakkan Al-Qur'an dekat sesajen. Kasus tersebut pun kemudian dimediasi di Kantor Camat Medan Petisah.
Pantauan detikSumut di lokasi, Jumat (26/5/2023), mediasi tersebut dimulai sekitar pukul 14.58 WIB. Dalam mediasi tersebut, terlihat hadir warga Jalan Surau yang merupakan lokasi kejadian, pelapor dan Camat Medan Petisah Budi Ansary Lubis.
Selain itu, terlihat juga Kapolsek Medan Baru, Kasar Intel Polrestabes Medan, Danramil Medan Barat, dan Kepala KUA Medan Petisah. Budi Ansary Lubis mengatakan mediasi tersebut untuk mencari solusi atas polemik itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sore ini dilakukan mediasi untuk mencari jalan keluar dan memberikan edukasi kepada masyarakat sebenarnya peristiwa apa yang terjadi," kata Budi Ansary Lubis saat membuka mediasi, Jumat (26/5/2023).
Budi juga berharap dengan adanya mediasi ini dapat meredam gejolak. Sehingga masyarakat di Medan tetap tetap kondusif.
"Kami berharap peristiwa ini kalau bisa sampai di sini saja, jangan diviralkan, karena apa? Karena Medan sudah kondusif," ucapnya.
"Jangan dibesar-besarkan sehingga kalau istilahnya menjadi bara sehingga terjadi disharmonisasi," imbuhnya.
Budi menuturkan jika mereka dan pihak kepolisian berusaha untuk meredam masalah itu. Dengan mediasi itu, dapat memahami peristiwa tersebut.
"Kami dan Polrestabes berusaha agar kami bisa meredamnya dan insyaallah mudah-mudahan kita bisa memahami kejadian yang sebenarnya," tutupnya.
Sebelumnya, satu video yang menunjukkan satu Al-Qur'an diletakkan di antara sesajen di salah satu rumah Medan, beredar dan viral di media sosial. Seorang wanita berinisial L diamankan dan diperiksa terkait dugaan penistaan agama.
Dalam video yang dilihat detikSumut, Jumat (26/5/2023), tampak Al-Qur'an berwarna gelap itu diletakkan dalam posisi berdiri di tempat sesajen. Ada pisang, bunga, tasbih dan benda lainnya di dekat kitab suci itu.
(astj/astj)
