Angka kejadian pneumonia sering terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh, penyakit pneumonia menyerang sekitar 450 juta orang setiap tahunnya.
Sehingga penting untuk waspada sebab pneumonia sering terjadi dan dapat bersifat serius bahkan kematian. Dilansir dari laman resmi kesehatan RI, berikut detikSumut hadirkan penjelasan tentang apa itu pneumonia.
Apa Itu Pneumonia?
Penyakit pneumonia adalah inflamasi akut yang mengenai jaringan paru-paru. Bagi penderita pneumonia, alveolus akan terisi dengan lendir akibat proses peradangan sehingga menyebabkan sulitnya penyerapan oksigen atau bernapas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun jenis penyakit pneumonia, yaitu community acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia komunitas, hospital acquired pneumonia (HAP) dan ventilator associated pneumonia (VAP). Klasifikasi tersebut dibedakan berdasarkan sumber infeksinya.
Pneumonia dapat menyerang siapa saja meliputi orang dewasa, anak-anak maupun bayi. Laki-laki dan perempuan bahkan memiliki risiko yang sama untuk menderita penyakit tersebut.
Gejala Pneumonia
Di bawah ini merupakan gejala pneumonia yang penting untuk diketahui.
- Batuk berdahak, berdahak atau kering
- Demam
- Detak jantung meningkat
- Hilang nafsu makan
- Keringat
- Kesulitan bernapas yang ditandai dengan napas cepat atau tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (TDDK)
- Mual atau muntah
- Nyeri otot dan sendi
- Sakit kepala
- Tubuh terasa lemas
Anak dianggap bernapas cepat apabila frekuensi hitungan napasnya yakni 60Γ/menit pada usia <2 bulan, 50Γ/menit pada usia 2-11 bulan, 40Γ/menit pada usia 12-59 bulan.
Penyebab Pneumonia
Beberapa penyebab penyakit pneumonia terjadi, di antaranya:
- Bakteri, virus atau jamur
- Bakteri Streptococcus pneumonia (Pneumokokus)
- Bakteri Haemophilus influenza tipe b (Hib)
Bakteri tersebut bisa hidup dalam tenggorokan atau rongga hidung, terutama pada kalangan anak-anak. Jika ditemukannya bakteri ini dalam hidung atau tenggorokan tetapi tidak menderita sakit maka akan disebut sebagai karier.
Faktor yang Meningkatkan Risiko Pneumonia
Peningkatan risiko terkena penyakit pneumonia dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti:
- Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
- Gizi buruk
- Kepadatan penghuni rumah
- Polusi udara dalam ruangan, misalnya asap rokok
- Rumah dengan sirkulasi udara yang buruk
- Tidak mendapatkan ASI eksklusif
- Tidak mendapatkan imunisasi lengkap
- Usia balita dan lanjut usia (lansia) lebih rentan
Cara Mencegah Pneumonia
Berdasarkan data UNICEF melalui laporan Fighting for Breath (2019), lebih dari 800.000 balita di dunia menderita pneumonia setiap tahun. Tepatnya sekitar 2.000 balita meninggal akibat pneumonia setiap harinya.
Maka dari itu, penting untuk mencegah penyakit tersebut dengan pemberian imunisasi agar terbentuk kekebalan tubuh pada bayi dan anak. Bisa juga melakukan perlindungan optimal dengan cara:
- Berikan ASI eksklusif dan lanjutkan hingga anak berusia 2 tahun
- Berikan asupan gizi yang baik
- Cuci tangan menggunakan sabun
- Jaga kebersihan rumah dan lingkungan
- Jauhkan anak dari penderita batuk
- Pastikan rumah memiliki ventilasi yang cukup
Tak hanya cara di atas, di bawah ini juga adalah bentuk pencegahan pneumonia secara umum.
- Berhenti merokok
- Istirahat cukup
- Konsumsi makanan bergizi seimbang
- Memakai masker
- Menjaga daya tahan tubuh
- Rutin olahraga
Demikian penjelasan tentang apa itu pneumonia, mulai dari pengertian hingga cara mencegahnya. Semoga bermanfaat, ya, detikers!
Artikel ini ditulis Felicia Gisella Br Sihite, peserta magang Kampus Merdeka di detikcom.
(astj/astj)