.webp)
TikToker bernama Bima Yudho membuat heboh karena menyebut Lampung 'Dajjal'. Bima yang kini tinggal di Australia mengkritik karena infrastruktur Lampung yang rusak parah.
Tidak lama setelah kritikan itu viral, sejumlah jalan rusak di Provinsi Lampung mulai diperbaiki. Dilansir detikInet Kamis (20/4/2023), video perbaikan jalan di Lampung banyak beredar luas di Twitter dan TikTok.
Narasi video itu menyebut perbaikan jalan rusak di Kabupaten Pringsewu, Kota Metro dan beberapa tempat lain. Para netizen mengatakan ini adalah Bima Effect.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reaksi netizen Indonesia khususnya warga Lampung adalah senang melihat Pemda akhirnya mau bergerak memperbaiki jalanan, setelah ditunggu sekian lama. Mereka pun ramai-ramai menyebutkan 'Bima Effect'.
"Langsung banyak y ditambal ini jalan dari lampung tengah ke arah Gedong tatapan.. Mantap! #bimaeffect," kata @nonmn*** sambil berbagi sebuah video.
"Di platform sebelah lagi rame2 nyenggol Bupati dan kinerjanya terutama membangun infrastruktur. #bimaeffect," kata @jalanm***.
"Bima effect, setuju sih ini gila keren si Bima," kata @myfir***.
"Bima duta pembangunan Lampung. Warga Lampung mengucapkan terima kasih kepad Bima Yudho ketika melihat ada perbaikan Jalan #NetizenBergerak," kata @Heraloe***.
"Buka TikTok fyp-nya Lampung terus.. Bima effect sungguh luar biasa," kata @chruzer***.
@pringsewufoodies @Awbimax Reborn ♬ suara asli - Pringsewu Foodies
Kita semua tentu tahu bagaimana kehebohan ini
Kita semua tentu tahu bagaimana kehebohan ini bermula dari TikToker Bima Yudho lewat akunnya @awbimaxreborn, mengkritik Provinsi Lampung sebagai Dajjal karena kerusakan jalan dan aneka masalah lain di sana. Bima pun dipolisikan, orang tuanya pun diintimidasi.
Netizen pun lantas ramai-ramai membela Bima. Akhirnya banyak orang bersuara dan memberi fakta rusaknya infratruktur di Lampung.
Bima sendiri sempat dilaporkan ke Polda Lampung karena kritikannya itu. Namun, Polda Lampung memutuskan untuk menghentikan laporan tersebut.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan dari hasil gelar perkara yang dilakukan serta meminta keterangan beberapa saksi ahli tidak ditemukan tindak pidana.
"Atas dasar laporan polisi tersebut, kami melakukan penanganan tindak lanjut dengan melaksanakan penyelidikan, kami telah memintai klarifikasi dan keterangan terhadap 6 orang saksi yang terdiri dari 3 saksi masyarakat termasuk pelapor, kemudian 3 saksi ahli, ahli bahasa 1 orang dan ahli pidana 2 orang," katanya, Selasa (18/4/2023) lalu.
"Atas alat bukti yang kami dapatkan dan keterangan klarifikasi tersebut, kami melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah perkara ini dapat kami tingkatkan ke penyidikan atau tidak. Hasilnya, disimpulkan bahwasanya perkara ini bukan tindak pidana, sehingga atas dasar tersebut perkara ini kami hentikan penyelidikannya dengan alasan, bahwasanya perkara itu bukan sebuah perbuatan tindak pidana," tegas Pandra kepada wartawan.
Selengkapnya di Halaman Selanjutnya...
Pandra juga menyampaikan bahwa dihentikannya kasus ini bukan dikarenakan adanya intervensi dari pihak manapun.
"Tidak ada, kami pastikan bahwasanya penyelidikan atau penanganan perkara ini telah dilakukan bertransparan dan berkeadilan. Kami menyimpulkan bahwa ini tidak dapat ditingkatkan ke penyidikan, dikarenakan alat bukti yang kami dapat bahwasanya perbuatan terlapor bukan tindak pidana," ujar Pandra.
Disinggung terkait kata Dajjal, Pandra menjelaskan hal itu merupakan materi penyelidikan dan tidak bisa dipaparkan.
"Ini merupakan materi penyelidikan kita, dan mohon maaf tidak bisa disampaikan. Tapi dari ahli telah menyimpulkan, perkara ini bukan perbuatan tindak pidana sehingga, atas keterangan tersebut dan alat bukti yang ada perkara ini kami hentikan penyelidikannya," tandasnya.
Simak Video " Video: Momen Evakuasi Kaleng Biskuit Tersangkut di Kepala Balita di Lampung"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)
