Demo menolak pengesahan UU Cipta Kerja oleh ratusan mahasiswa di gedung DPRD Provinsi Lampung ricuh. Sejumlah mahasiswa tertangkap.
Pantauan detiksumut di gedung DPRD Provinsi Lampung tempat berlangsungnya demo, awalnya polisi menembakkan water canon ke arah massa. Massa kemudian membubarkan diri dari tembakan tersebut.
Tak lama, massa membalaskan tembakan water cannon itu menggunakan lemparan batu. Hujan batu pun tak terhindari, terdengar juga suara ledakan sebanyak 3 kali dari kerumunan mahasiswa.
Tak lama kemudian, satuan Shabara Polresta Bandar Lampung bersiaga memukul mundur ratusan mahasiswa. Di bawah guyuran hujan deras, polisi akhirnya membubarkan massa yang terus melempari batu.
Sejumlah mahasiswa tertangkap dalam pembubaran aksi ini. Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyisiran terhadap para mahasiswa yang masih berada di sekitar lokasi.
Sebelumnya, ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Lampung berunjuk rasa di depan gedung DPRD Lampung, menolak pengesahan UU Cipta Kerja. Mereka bahkan menyebut DPR dengan sebutan 'Dewan Perampok Rakyat'.
Pantauan detikSumut di lokasi, massa tiba di depan gedung dewan secara berkelompok. Mereka berorasi secara bergantian sembari membawa spanduk dan poster berisi penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang baru disahkan DPR.
"DPR, Dewan Perampok Rakyat," tulis salah satu spanduk yang dibawa mahasiswa.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil ini sempat berupaya menerobos masuk ke halaman gedung DPRD Lampung. Mereka terus berupaya merusak kawat berduri dengan cara menarik-narik pagar tersebut yang terpasang membentang di gerbang gedung.
"Buka, buka, buka," teriak para mahasiswa.
Para mahasiswa ini juga meminta ketua DPRD Provinsi Lampung untuk langsung menemui mereka terkait penyampaian penolakan undang-undang yang telah disahkan oleh DPR RI.
Simak Video "Video: Polisi Tetapkan 6 Orang Tersangka Kerusuhan Demo May Day di Semarang"
(dhm/astj)