Hikmah Berpuasa di Bulan Ramadhan Menurut Muhammadiyah

Hikmah Berpuasa di Bulan Ramadhan Menurut Muhammadiyah

Farid Achyadi Siregar - detikSumut
Jumat, 17 Mar 2023 08:28 WIB
Ilustrasi puasa hari syak atau 30 Syaban.
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/wing-wing)
Medan -

Bulan Ramadan sudah di depan mata, pastinya umat Islam berlomba-lomba mendapatkan pahala lebih di bulan yang penuh berkah itu. Puasa Ramadhan mempunyai hikmah spiritual sendiri untuk seluruh umat Islam.

Pada pandangan Muhammadiyah yang dilansir dari situs Tarjih Muhammadiyah, puasa Ramadan dijelaskan mempunyai hikmah spiritual pada diri umat Islam yang menjalankannya.

Puasa merupakan momen pembebasan, membebaskan manusia dari kungkungan materi untuk memberi ruang kepada hati untuk secara lebih luas dan lebih mendalam menangkap dimensi spiritual dalam hubungannya dengan Allah, sesama manusia, dan alam sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua itu menjadi penting saat manusia menyadari kehadiran Allah SWT yang membuat seorang insan menjadi yang bertakwa. Puasa juga mengajarkan kepada umat islam bahwa kehidupan manusia bukan hanya kenyataan jasmani dan sensual semata, melainkan juga merupakan kearifan dalam menangkap kedalaman spiritual yang memberikan makna bagi kehidupan itu sendiri.

Allah berfirman, "Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu supaya kamu bertakwa" (QS. Al Baqarah: 183).

ADVERTISEMENT

Artinya seluruh umat Islam di dunia, Allah mewajibkan kepada mereka untuk melakukan puasa, terutama pada bulan Ramadan agar lebih mendekatkan diri dan lebih menjadi insan yang bertakwa.

Pada situs tarjih Muhammadiyah juga dijelaskan, puasa tidak hanya merupakan sekedar kegiatan fisik menahan rasa lapar, haus, kemudian dorongan seksual.

Puasa adalah suatu proses penyadaran kepada setiap insan manusia agar dalam melihat kehidupan tidak hanya dengan pandangan yang serba lahir, tetapi selain itu ada dimensi batin yang jika diolah dengan baik akan memberikan rasa hidup yang lebih sempurna, yaitu memiliki berkah dan rasa kelimpahan rahmat Ilahi.

Tarjih Muhammadiyah pada penjelasannya mengenai puasa menyebut puasa juga sebagai tempat pendidikan diri dan juga pembentukan karakter, kemudian penguatan kemauan, dan meneguhkan kedisiplinan.

Menjalankan ibadah Puasa Ramadhan juga membentuk jiwa sosial setiap umat Islam yang menjalankannya, sebab kita dianjurkan memperbanyak bersedekah. Hal itu berguna untuk menyadarkan kita bahwa manusia sebagai makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain.

Allah dalam firman nya, "makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan," (Al-Araf: 31). Pada firman Allah itu kita sebagai umat Islam yang menjalankan ibadah puasa juga diajarkan untuk melihat firman Allah tersebut diajarkan untuk menjadi manusia yang mampu menahan segala hawa nafsunya.

Sementara itu seseorang yang sedang berbuka puasa diajarkan untuk tidak berlebih-lebihan seakan membalas dendam karena sudah seharian menahan rasa lapar, haus, dan segala hawa nafsu.

Disebutkan dalam hadits riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan kurma , sebab kurma itu mendatangkan berkah. Namun apabila tidak ada, berbukalah dengan air karena air itu bersih."

Akan hal itu, jangan kita jadikan berbuka puasa seakan adalah balas dendam selera yang tertahan di siang hari untuk dipuaskan sepuas-puasnya di petang hari. Kebiasaan seperti itu mari kita rubah agar lebih menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah.




(nkm/nkm)


Hide Ads