Muhammadiyah Setuju Sekolah Libur Selama Bulan Puasa, Ini Alasannya

Muhammadiyah Setuju Sekolah Libur Selama Bulan Puasa, Ini Alasannya

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 17 Jan 2025 14:15 WIB
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir
Ketum Muhammadiyah Foto: Kurniawan Fadilah/detikcom
Jakarta -

Wacana libur sekolah selama sebulan saat puasa Ramadan mencuat dalam beberapa waktu belakangan. Muhammadiyah ikut angkat bicara soal rencana ini.

Beberapa waktu lalu, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi'i mengungkapkan adanya wacana libur sekolah selama bulan puasa. Meskipun hal ini belum menjadi bahasan pemerintah, namun banyak pihak telah memberikan tanggapan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir ikut memberikan tanggapan terkait wacana ini. Melansir laman resmi Muhammadiyah, Jumat (17/1/2025) Haedar Nasir menegaskan bahwa keputusan libur sekolah selama bulan puasa tersebut sepenuhnya kebijakan pemerintah. Dan selanjutnya Muhammadiyah mendukung apa yang diputuskan oleh pemerintah.

"Perlu ada pembicaraan terlebih dahulu secara intens," jelas Haedar.

Lebih lanjut Haedar menjelaskan, suasana dan budaya selama Ramadan telah menyatu dengan habituasi anak-anak muslim Indonesia. Suasana khidmat Ramadan bisa dijadikan untuk membina akhlak dan akal budi.

Haedar mengatakan jika ada libur seberapapun lamanya manfaatkan untuk pembinaan akhlak, karakter, akal budi, dan budi pekerti di samping pembelajaran lain. Ada banyak problem soal mentalitas dalam kehidupan anak-anak Indonesia.

"Sehingga libur seberapa lama pun di bulan Ramadan gunakan untuk membina akhlak, bina akal budi. Di samping juga ada proses pembelajaran," jelas Haedar.

Guru Besar Ilmu Sosiologi ini juga menyoroti ketercerabutan budaya dari anak-anak. Itu terjadi lantaran tingginya mobilitas informasi yang dikonsumsi secara digital yang diakses melalui gawai.

Kenyataan itu menurutnya menjadi alasan pentingnya pembinaan akhlak, pendidik akal budi, termasuk juga karakter bagi anak-anak Indonesia.

Wacana Libur Sekolah Selama Bulan Puasa

Pemerintah belum menetapkan secara resmi terkait keputusan libur sekolah selama bulan puasa. Namun hal ini telah menjadi pembahasan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Agama (Kemenag), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Di samping itu, libur selama Ramadan telah diterapkan di pondok pesantren. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar.

"Ya, sebetulnya sudah warga Kementerian Agama, khususnya di pondok pesantren, itu libur. Tetapi sekolah-sekolah yang lain juga masih sedang kita wacanakan, tetapi ya nanti tunggulah penyampaian-penyampaian," kata Nasaruddin.

Dalam hal ini juga Menag Nasaruddin menekankan bahwa yang terpenting selama Ramadan adalah kualitas ibadahnya, bukan soal libur sekolahnya.

"Yang jelas bahwa libur atau tidak libur, sama-sama kita berharap berkualitas ibadahnya. Bagi saya, itu yang paling penting. Ramadan itu adalah konsentrasi bagi umat Islam," ujar Menag Nasaruddin.




(dvs/lus)

Hide Ads