.webp)
Banjir rob merendam tiga desa dan satu kelurahan di Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri). Banjir tersebut akibat wilayah tersebut diguyur hujan dan pasang air laut.
Kepala BPBD Kepri Muhammad Hasbi mengatakan, daerah yang terdampak banjir rob di Kabupaten Bintan ialah Desa Ekang Anculai, Desa Sri Bintan, Desa Pengudang dan Kelurahan Kota Baru. Banjir diketahui mulai terjadi pada Selasa (24/1) petang kemarin.
"Laporan dari BPBD Bintan sekitar 37 kepala keluarga terdampak banjir rob di tiga desa satu kelurahan tersebut," kata Hasbi, Rabu (25/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasbi menerangkan, banjir rob tersebut memiliki ketinggian mencapai 1 meter menggenangi rumah warga. Selain itu, akses jalan di beberapa lokasi juga diketahui ikut terendam banjir.
"Banjir juga terpantau di wilayah Sri Bintan, Komplek Satuan Radar 213, Jalan lama KM 56 dan jalan menuju Desa Ekang Anculai. Tapi kondisinya sudah mulai surut begitu juga di tiga desa dan satu keluarga tersebut," ujarnya.
Hasbi menjelaskan banjir di sejumlah wilayah Bintan tersebut karena intensitas hujan yang tinggi dan pasang air laut masuk ke rumah warga di Kecamatan Teluk Sebong
"Penyebab lain dikarenakan warga membangun rumah lokasinya lebih rendah dibandingkan badan jalan," ujarnya
Hasbi mengatakan bahwa pada kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Begitu juga masyarakat yang mengungsi akibat banjir rob tersebut. BPBD Bintan juga melakukan imbauan kepada masyarakat agar waspada dan melarang anak-anak untuk berenang di lokasi banjir.
"BPBD Bintan juga telah melakukan pendataan warga yang terdampak sebanyak 115 jiwa. BPBD juga telah berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bintan untuk stok bahan pangan," ujarnya.
"Untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan BPBD Bintan juga telah memberikan himbauan pada masyarakat agar selalu waspada dengan perubahan cuaca pada akhir-akhir ini. Untuk anak-anak agar tidak berenang di wilayah yang terdampak banjir, untuk mematikan arus listrik, mengutamakan keselamatan diri dan harta benda," ujarnya.
(dpw/dpw)
