.webp)
Ustaz Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym menjadi penceramah dalam Tabligh Akbar yang diselenggarakan di Rumah Dinas Gubernur Sumut di Medan. Dalam kesempatan itu, Aa Gym menyampaikan pesan soal pentingnya akhlak yang baik.
Aa Gym memulai ceramahnya dengan menyampaikan akhlak yang baik lebih penting daripada pangkat yang tinggi. Dia menyebut tidak ada gunanya pangkat seseorang tinggi tapi akhlaknya tidak baik.
"Mau pangkat jenderal dan sebagainya, akhlak buruk, terhina. Mau rektor, gelarnya panjang, ketangkap basah, terhina. Semua adalah masalah akhlak," kata Aa Gym dalam acara, Minggu (18/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aa Gym mengatakan perbaikan akhlak itu dari hati. Untuk itu, katanya, hati harus ditata dengan memperbanyak ilmu agama. Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhid mengatakan jika tugas utama manusia adalah memperbaiki hati masing-masing. Setelah itu, baru lah membantu untuk memperbaiki hati orang lain.
"Ini kelemahan kita, sangat sibuk memikirkan orang lain mengubah akhlaknya, tapi lupa mengubah akhlak dirinya. Rumus perubahan itu adalah, ubah dirinya, bantu yang lain berubah," tuturnya.
Dalam acara yang mayoritas dihadiri ibu-ibu itu, Aa Gym memberikan tips untuk memiliki hati yang bersih. Caranya yaitu dengan menghilangkan penyakit hati.
Aa Gym dalam acara itu menyinggung soal enam penyakit hati, yaitu takabur, egois, norak, galak, iri dengki, dan licik. Untuk itu, dia meminta jemaah untuk introspeksi diri, bukan menyalahkan orang lain memiliki penyakit hati ini.
"Orang yang sibuk dengan kesalahan orang lain tidak akan pernah bisa taubat. Kesalahan orang tidak bahaya, yang bahaya adalah kesalahan diri sendiri," sebutnya.
Terkait hal itu, dia kemudian menyinggung soal ibu-ibu yang suka mengecek HP suami. Menurutnya, hal itu tidak baik dilakukan.
"Yang membahayakan ibu, dosa suami atau dosa diri sendiri? Kenapa selalu menyelidiki suami?. Berhenti pikirkan dosa orang lain, sebelum selesaikan diri sendiri. Mati itu masing-masing," sebut Aa Gym.
"Nggak usah buka HP suami. Ibu nggak tahu passwordnya. Coba yang suka buka HP suami, sesudah baca isinya, jadi bahagia atau gelisah? Urusan jadi beres atau nambah? Makanya jangan," sambungnya.
Dia kemudian mengatakan lebih baik ibu-ibu tidak tahu isi HP suami daripada menjadi stres. Meski begitu, dia juga memberikan pesan agar para suami untuk terus memperbaiki diri.
"Lebih baik itu tidak tahu kesalahan suami tapi suami jadi bener, daripada ibu tahu ibu jadi stres. Karena yang paling penting itu jadi bener," jelasnya.
(afb/nkm)
