.webp)
Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan melaksanakan Muktamar ke-48. Muktamar tersebut direncanakan digelar di Solo, Jawa Tengah pada 18-20 November 2022 mendatang. Dari data, 900 kader Muhammadiyah asal Sumut yang mengikuti Muktamar itu.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara (Sumut) Hasyimsyah Nasution mengatakan bahwa warga Muhammadiyah dari Sumut sudah melakukan persiapan yang matang untuk Muktamar ini. Apalagi mengingat Muktamar ke-48 tersebut sempat tertunda selama dua tahun lamanya akibat pandemi COVID-19.
"Persiapannya sudah kita rancang lama ya, karena ini kan muktamarnya sudah dua tahun ditunda, karena suasana COVID-19 itu. Jadi kita sudah lebih siaplah dan sudah lebih matang," kata Hasyimsyah Nasution saat dihubungi detikSumut, Kamis (17/11/2022).
Hasyim menjelaskan bahwa dalam Muktamar itu ada tiga kriteria kepesertaan, yakni anggota, peserta dan pengembira. Dari tiga kriteria tersebut, diperkirakan sebanyak 900 orang lebih yang akan berangkat dari Sumut.
"Dalam muktamar ini kan ada tiga kriteria, satu namanya anggota muktamar, ini yang punya hak suara, Sumut itu punya hak suara 134. Baru kedua peserta muktamar, yaitu pengurus pimpinan wilayah ditambah pengurus daerah, dan juga cabang-cabang, termasuk pimpinan amal usaha kek rektor, pimpinan rumah sakit dan kepala sekolah," jelasnya.
"Ketiga penggembira, kalau ini ya warga Muhammadiyah dan aja juga yang bukan tapi ingin tahu, jadi mungkin yang berangkat nanti ada sekitar 900-an," imbuhnya.
Di dalam Muktamar nanti terdapat beberapa agenda, salah satunya adalah pemilihan Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebanyak 13 orang. Saat ini kata Hasyimsyah, ada 92 orang yang akan bertarung untuk merebut 13 slot tersebut.
Mereka sendiri dari Sumut belum menentukan siapa sosok yang akan mereka usung dari 92 orang itu. Namun, Hasyimsyah menyebutkan mereka menginginkan ada wajah-wajah baru yang akan memimpin Muhammadiyah ke depan.
"Belum, kita tidak bisa juga (menentukan calon saat ini), tapi keinginan kita selain wajah-wajah yang lama, ada lah yang baru," sebutnya.
Sebab saat ini, kata Hasyimsyah, sejumlah Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah berusia 70-an. Sehingga mereka menginginkan adanya regenerasi di tubuh Muhammadiyah.
"Karena kan dari sejumlah pimpinan pusat yang sekarang usianya sudah 70-an, jadi adalah regenerasi paling tidak seperti itu, itu keinginan kita," tutupnya.
(afb/afb)
