.webp)
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mewanti-wanti rakyat akan semakin sulit usai harga BBM naik. Untuk mencegah hal itu, Edy meminta agar bidang holtikultura diperkuat.
Hal ini disampaikan Edy saat Rapat Paripurna di DPRD Sumut membahas Ranperda P-APBD 2022. Edy awalnya menyampaikan kondisi inflasi Sumut saat ini.
"Saya ingin memberikan informasi, saudara-saudara saya yang saya hormati, kondisi inflasi Sumatera Utara, semula di bulan Juni akhir pada posisi 5,6 persen," ucap Edy, Rabu (7/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita melakukan intervensi, beberapa kegiatan sampai ke tingkat desa sehingga bisa terkoreksi deflasi 1,31 persen. Sehingga inflasi kita saat ini berada di 5,3 persen. Turun," sambungnya.
Edy menyebut kondisi inflasi Sumut juga sangat mengkhawatirkan. Hal ini karena kondisi ekonomi masyarakat Sumut yang lemah.
"Tapi kondisi inflasi kita masih sangat memperihatinkan. Karena kondisi rakyat kita yang sangat lemah tentang ekonomi ini," tutur Edy.
Mantan Pangkostrad itu kemudian menyebut naiknya harga BBM akan sangat mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat. Edy menyebut kondisi inflasi bisa mencapai 8 persen karena kenaikan BBM ini.
"Kami mohon dengan segala hormat dipahami ini, apalagi dengan naiknya BBM saat ini, kami sudah hitung dan prediksi bulan bulan ke depan bisa mencapai kembali 8,5 sampai 8 persen," tuturnya.
Edy meyebut kondisi ini akan sangat parah jika tidak dapat dibendung. Masyarakat yang akan terdampak dari kondisi ekonomi ini.
"Kalau ini terjadi tidak terbendung, akan sulit rakyat-rakyat kita menghadapi kehidupannya," sebutnya.
Untuk menangani persoalan ini, Edy pun meminta agar memperkuat di bidang holtikultura. Dia berharap, holtikultura ini bisa membantu kebutuhan masyarakat.
"Kami mohon semua memahami ini, sehingga ada kegiatan kita yang nanti kita harapkan diperkuat terus arahnya kepada holtikultura yang langsung menyentuh rakyat kita yang sangat membutuhkan," jelas Edy.
(afb/afb)
