Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Rencananya, Syamsuar akan berada di Inhil selama dua hari untuk meninjau jalan lintas yang rusak akibat abrasi.
Di hari pertama, Syamsuar bertolak dari Pekanbaru dengan menggunakan helikopter, dan mendarat di halaman Kantor Bupati Inhil sekira pukul 09.00 pagi. Selanjutnya, ia berharap sama rombongan bergegas menuju Dermaga Pelindo, Tembilahan.
Adapun tempat pertama yang dikunjungi Syamsuar adalah Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanah Merah. Untuk menuju ke sana, perjalanan yang ditempuh sekitar 45 menit dari Pelabuhan Pelindo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Desa Tanjung Baru, Syamsuar menyerahkan secara simbolis Rumah Layak Huni (RLH) yang diperuntukkan bagi warga korban bencana longsor. Karena rumah mereka tergerus ke laut akibat abrasi.
Syamsuar mengatakan sejak 2 tahun terakhir, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan membangun RLH bagi warga korban longsor, terutama yang tinggal di pinggir laut.
Diketahui, pada tahun 2022, Pemprov Riau membangun total 20 unit RLH, 10 unit berlokasi di Kuala Enok dan selebihnya ada di Desa Tanjung Baru. Tahun Anggaran 2022 ini, pihaknya kembali membangun 21 unit RLH.
Lebih lanjut, Syamsuar mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan agar bencana alam dapat diminimalisir. Selain itu, masyarakat juga diminta menjaga hutan mangrove dan gambut yang ada di Riau.
![]() |
"Ada 127 ribu hektare mangrove di Inhil ini. Terluas di Indonesia," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9/2022).
Menurutnya saat ini keberadaan mangrove dan gambut tengah menjadi idola. Karena dianggap mampu mengurangi emisi karbon.
Makanya saat kunker ini, Syamsuar juga melakukan penanaman mangrove bersama Bupati Inhil HM Wardan.
"Dunia internasional punya perhatian lebih kepada mangrove dan gambut ini," katanya.
Pada kesempatan itu, Syamsuar juga mengajak seluruh masyarakat untuk peduli terhadap krisis pangan dan energi.
"Saat ini sudah 60 negara yang hampir kolaps karena krisis pangan dan energi ini. Negara kita jangan sampai terjadi," katanya.
Untuk itu, Syamsuar mendorong warga agar memanfaatkan lahan dan pekarangan untuk ditanami cabai dan komoditas palawija lainnya.
Dia mengatakan Inhil juga memiliki potensi di sektor peternakan ayam, mengingat lokasinya yang dekat dengan Singapura. Apalagi saat ini permintaan akan suplai ayam dari Singapura terbilang tinggi.
"Di Riau sempat tinggi inflasi akibat kelangkaan cabai. Mari sama-sama ke depan kita tanam cabai. Kita manfaatkan pekarangan kita untuk menanam cabai agar kebutuhan kita terpenuhi," katanya.
Di samping itu, Syamsuar menekankan kondisi harga di Kota Tembilahan, Inhil, juga sangat menentukan tingkat inflasi di Riau, selain Pekanbaru dan Dumai.
"Jadi kalau harga-harga di Inhil ini terkendali, maka Riau aman. Begitu juga di Pekanbaru dan Dumai," katanya.
Di sela-sela pidatonya, Syamsuar juga meminta Dinas PUPR agar melakukan semenisasi terkait jalan di Desa Tanjung Baru.
"Tadi sepanjang jalan ke sini, anak-anak sekolah yang menyambut saya semua teriak, Pak tolong perhatikan jalan kami. Coba Dinas PUPR lakukan semenisasi nanti," tegasnya.
Di sisi lain, Bupati Inhil HM Wardan mengapresiasi bantuan dari Pemprov Riau untuk warga terdampak bencana.
"Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Gubernur yang sangat peduli dengan masyarakat korban bencana," kata Wardan.
Wardan mengakui Inhil termasuk daerah yang rawan bencana. Tercatat sepanjang tahun 2022 terjadi 4 kali angin ribut atau puting beliung sebanyak 4 kali, 17 kali kebakaran perumahan, 13 kali longsor, dan banjir 5 kali.
"Kalau di bulan November dan Desember, di Inhil biasa air laut naik ke darat (banjir rob)," ungkapnya.
Di sisi lain, salah seorang penerima Rumah Layak Huni (RLH) Ahmad Sarbini mengaku bersyukur karena mendapat bantuan dari Pemprov Riau.
"Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Gubernur," ucapnya.
Diketahui sebelum menerima bantuan rumah, Sarbini dan keluarga terpaksa menumpang di rumah kerabat karena rumahnya tergerus air laut.
"Alhamdulillah kami sekarang punya rumah lagi, yang jauh lebih bagus," katanya.
Diketahui usai menyambangi Desa Tanjung Baru, Syamsuar bersama rombongan beranjak menuju salah satu Rumah Tahfiz atau TPQ Asy-Syifa' di Kelurahan Sapat, Kecamatan Kuindra.
Perlu waktu sekitar satu jam untuk sampai ke lokasi itu dengan berkendara menggunakan sepeda motor. Sampai di Rumah Tahfiz, Syamsuar sempat berinteraksi dengan murid-murid tahfiz yang berjumlah sekitar 150 orang.
Seperti diketahui, Syamsuar memang menaruh perhatian khusus terhadap rumah-rumah tahfidz ini. Bahkan, dia sengaja menyiapkan guru tahfidz dari Yaman untuk mengajar anak-anak Riau cara cepat menghafal Al-Qur'an.
"Nanti siapa yang mau ikut dari Inhil, lapor Pak Bupati, biar didata. Nanti sampaikan ke kami. Ini semua gratis. Dana kami yang siapkan. Anak-anak tinggal belajar saja," ucapnya.
Dikatakan Syamsuar, dirinya ingin agar Riau menjadi negeri yang penuh berkah. Antara lain dengan mencetak banyak para hafiz dan hafizah.
Usai meninjau rumah tahfiz sekaligus menyerahkan bantuan, selanjutnya Syamsuar dan rombongan bertolak ke makam Syekh Abdurrahman Siddiq. Di sana ia berziarah sekaligus meninjau jalan sepanjang 3 kilometer menuju makam, yang tahun lalu dibangun Pemprov Riau.
Dia berharap makam Syekh Abdurrahman Siddiq dapat dioptimalkan menjadi tempat wisata religi. Apalagi setiap menjelang Ramadhan atau lebaran, makam Tuan Guru Sapat itu selalu ramai dikunjungi peziarah, baik dari dalam maupun luar negeri.
(akn/ega)