Abrasi Parah, Rumah Warga di Monggalan Klungkung Hilang Ditelan Lautan

Abrasi Parah, Rumah Warga di Monggalan Klungkung Hilang Ditelan Lautan

Putu Krista - detikBali
Senin, 30 Des 2024 13:41 WIB
Kondisi kediaman warga di Pantai Monggalan yang diterjang gelombang pasang hingga mengakibatkan abrasi, Senin (30/12/2024). (Putu Krista/detikBali)
Foto: Kondisi kediaman warga di Pantai Monggalan yang diterjang gelombang pasang hingga mengakibatkan abrasi, Senin (30/12/2024). (Putu Krista/detikBali)
Klungkung -

Sebanyak empat rumah di pesisir Pantai Monggalan, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, rusak parah akibat abrasi. Gelombang tinggi terus menerjang hingga membuat satu rumah warga dan halamannya hilang ditelan lautan.

Tak hanya rumah, bangunan dapur, sumur, dan kamar mandinya juga hilang tergerus abrasi. Selain itu, ada dua villa yang ditinggal pemiliknya imbas abrasi parah yang terjadi.

Salah satu pemilik rumah, I Ketut Sregig, mengatakan bangunan rumahnya sebagian sudah hilang. Termasuk lapak pembuatan usaha garam tradisional miliknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada jalan lain lagi, hanya ini yang kami miliki. 100 meter lebih lahan sudah hilang. Untungnya dari sisi barat sudah dipasang tanggul, dan kami berharap dilanjutkan ke timur," kata Sregig kepada detikBali, Senin (30/12/2024).

Sregig menyebut warga yang rumahnya tergerus dan hilang diterjang ombak besar sudah mengungsi ke kerabatnya di Desa Kusamba. Tiga kepala keluarga lain masih bertahan sambil memantau kondisi gelombang tinggi yang terus terjadi.

ADVERTISEMENT

Sementara, Kadis Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR KP) Klungkung, I Made Jati Laksana, mengatakan penanganan darurat segera dilakukan dengan memasang geobag, yakni bantalan yang di dalam diisi material pasir atau tanah. Penanganan itu juga dibantu Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.

"Ini masih tunggu air surut untuk bawa alat berat ke lokasi. Alat sudah ada di Pelabuhan Monggalan, tinggal digeser ke barat saat air surut karena tidak ada jalan lain selain lewat pantai," katanya.

Made Jati menyebut, garis pantai rawan abrasi di Kabupaten Klungkung mencapai 26,4 kilometer (km) dari total 113,4 km. Dari jumlah tersebut, sepanjang 19,25 km dari pantai rawan abrasi telah tertangani hingga 2023. Sehingga ada 7,15 km belum tertangani.

"7,15 km garis pantai rawan abrasi yang belum tertangani, tersebar di Klungkung daratan sepanjang 3,55 km dan Nusa Penida sepanjang 3,60 km,"tandasnya.

Anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan abrasi cukup besar. Dengan kondisi APBD Klungkung yang terbatas, Pemkab Klungkung hanya bisa membiayai rehab pengaman Pantai Jungutbatu, Nusa Penida, sepanjang 27 meter dengan anggaran sebesar Rp 1 miliar pada 2024.




(nor/gsp)

Hide Ads