Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor melakukan kunjungan kerjanya di Jambi. Afriansyah yang baru 2 bulan 9 hari dilantik jadi Wamen itu tiba di Jambi untuk membahas peluang kerja yang banyak di dalam dan luar negeri buat generasi milenial Jambi.
"Saya ini baru 2 bulan 9 hari menjabat sebagai Wamen, semoga bisa membangun Indonesia, khususnya membantu pembangunan di Provinsi Jambi, mudah-mudahan hari ini bisa di ambil hasil yang baik, dan untuk diketahui di Kemenaker itu ada 9 program buat peluang kerja, pertama itu soal BLK yang kita punya hampir di 21 di Provinsi," kata Afriansyah Noor saat kunker dan berikan seminar bagi generasi milenial di Jambi, Kamis (25/8/2022).
Dijelaskan Afriansyah jika dalam program Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki oleh Kementerian Ketenagakerjaan saat ini menjadi program utama yang sedang difokuskan untuk memberikan skill bagi generasi muda dalam mendapatkan pekerjaan baik di dalam dan luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para milenial dan para generasi muda harus mempunyai skill dan kemampuan yang luar biasa, seperti misalnya dari lulusan SMK ada otomotif, perhotelan dan lain sebagainya untuk bisa difokuskan ke luar negeri dan itu ada di Program BLK yang kita punya," ujar Afriansyah.
Menurut Afriansyah, di BLK nanti para generasi muda diajarkan untuk mempunyai skill yang handal untuk bisa mendapatkan pekerjaan seperti di Jepang, China, Taiwan, Malaysia yang kini banyak membutuhkan tenaga kerja yang terampil.
"Ini harapan kita dari 9 program Kemenaker yang kita punya dan utama soal BLK itu dapat bermanfaat bagi talenta muda agar supaya anak anak punya kreatifitas misalnya kemampuan IT kan itu juga ada agar dapat pekerjaan yang layak di dalam dan luar negeri," sebutnya.
Meski Kemenaker telah memfokuskan soal BLK bagi generasi muda akan tetapi kata Afriansyah masih banyak pemerintah di daerah terutama Pemda Jambi yang kurang fasilitas terhadap BLK dan mempromosikan soal BLK ke generasi muda.
Demi memfokuskan soal program BLK, nantinya di awal tahun 2023 Kemenaker akan menganggarkan dana lebih untuk meningkatkan program BLK di setiap daerah termasuk di Jambi.
"Saya minta maaf ya, kalau saya melihat kepedulian pemerintahan daerah maupun pusat terhadap BLK sangat kurang, jadi kita sebagai generasi baru di Kemenaker nantinya saya harap apa di 2023 dapat menganggarkan lebih," tuturnya.
Di dalam seminar ini ada ratusan milenial yang mengikutinya terdiri dari Organisasi Kepemudaan (OKP) serta para mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Provinsi Jambi.
Dalam seminar dan kunker Wamenaker ini terlihat juga hadir dari Wagub Jambi Abdullah Sani, dan istri dari mantan Gubernur Jambi periode 1999- 2010 mendiang Zulkifli Nurdin yakni Ratu Munawaroh.
Menurut Ratu, UMKM sangat berpengaruh dalam menopang ekonomi terlebih pada saat Pandemi Covid-19, yang rata rata itu dari kaum perempuan.
"Perempuan harus kokoh, dan posisi perempuan sangat luar biasa, dan berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi kita," tegasnya dalam memotivasi khusus nya para kaum milenial perempuan yang hadir.
Selain itu, Sekjen BEM Universitas Muhammadiyah Jambi Candra mengatakan, dari acara ini sangat mempunyai dampak positif terhadap kaum milenial.
"Tentu bisa membentuk jiwa entrepreneur pemuda-pemuda, khususnya di Jambi yang hari ini mampu untuk berinovasi memperkenalkan produk produk dari Provinsi Jambi sendiri," tuturnya.
Selanjutnya Candra juga mengatakan bahwa Provinsi Jambi ini kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Dari potensi ini tentu bisa dimanfaatkan oleh para kaum milenial Provinsi Jambi sendiri dalam berkontribusi ke daerah.
"Saya mahasiswa juga sebagai putra daerah, kenapa tidak kita kalau bisa kita sendiri mengembangkan potensi daerah sendiri dan lebih memperkenalkan potensi potensi daerah kita sendiri ke luar daerah," pungkasnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Jambi, Faizal Riza ikut memberikan respon yang baik terhadap program BLK yang dibahas Wamenaker. Menurut Riza Program BLK itu dapat membantu kalangan anak muda milenial untuk mempunyai kreatifitas dan skill yang baik untuk mendapatkan pekerjaan.
Tidak hanya itu, soal kritikan Wamen terhadap program BLK yang kurangnya fasilitas dan promosi ke kalangan milenial juga merupakan pandangan yang sama oleh pihak DPRD Jambi.
"Menurut saya apa yg disampaikan Wamen merupakan kritikan positif bagi pemerintah Provinsi Jambi, soal BLK itu, DPRD juga memiliki pandangan yang sama agar pemerintah secara aktif harus melengkapi fasilitas BLK untuk memperbanyak skil para kalangan milenial untuk mencari kerja dan buka lapangan pekerjaan nantinya," ujar Faizal Riza.
Tidak hanya itu saja, bagi Faizal Pemprov Jambi juha harus memiliki program yang tepat dalam menyampaikan ke kalangan anak muda dengan program kewirausahan nya terutama soal program BLK.