Foto rombongan motor gede (Moge) melintas di proyek pembangunan Tol Pekanbaru-Bangkinang dikawal polisi bikin heboh. Aksi itu dinilai dapat menimbulkan kecemburuan sosial.
"Kita melihat kalau dari etika umum saja itu mereka sudah mengganggu rasa solidaritas sosial. Bisa menimbulkan kecemburuan sosial karena masyarakat umum tak boleh lewat, tapi moge ini bisa," terang Pengamat Kebijakan Publik di Riau, Dr Rawa El Amady kepada detikSumut, Minggu (3/7/2022).
Rawa juga menyesalkan para moge yang melintas dikawal polisi. Padahal, ruas tol itu adalah proyek strategis nasional yang belum diresmikan pemerintah.
"Moge-moge ini menunjukkan tak ada rasa empati kepada masyarakat lain dan egois. Polisi juga ngapain mengutamakan itu, fungsi polisi bukan hanya menjaga orang kaya saja," kata Rawa.
Rawa juga menyoroti pihak kontraktor tol yang memberi izin moge melintas. Hal itu dinilai sangat diskriminatif.
"Itu nampak kali pemilik tol diskriminasi ke masyarakat. Kenapa boleh moge lewat di sana, tapi masyarakat umum tidak boleh. Jalan yang belum dijadikan jalan umum kok dipakai. Bisa dibilang penyelewengan ini, pemilik jalan tol dan moge itu lemah sekali empati sosialnya," katanya.
Selain di jalan tol, kebisingan yang timbul akibat rombongan melintas juga dinilai mengganggu pengendara lain. Sehingga polisi tidak seharusnya mengawal moge yang menuju ke Sumatera Barat tersebut.
"Orang-orang itu ongeh (sombong) sekali. Mereka ingin menunjukkan dia prioritas, polisi harusnya tidak melakukan hal itu. Polisi harusnya memberi contoh. Kapolda harus juga ada tindakan kalau ada contoh yang tidak baik. Sekarang citra polisi sudah baik, jangan dicoreng oleh oknum begitu," tegas Rawa.
Polisi mengaku kawal rombongan moge masuk ke tol, baca di halaman berikutnya....
Simak Video "Video: Viral Becak Motor Freestyle di Depan Polisi, Pelaku Dicari"
(ras/afb)