Pulau Kemaro, Destinasi Wisata Religi yang Diminati Saat Cap Go Meh

Pulau Kemaro, Destinasi Wisata Religi yang Diminati Saat Cap Go Meh

Sabrina Adliyah - detikSumbagsel
Senin, 19 Feb 2024 08:01 WIB
Pagoda Pulau Kemaro Palembang. (Prima Syahbana/detikSumut)
Foto: Pagoda yang ada di Pulau Kemaro (Prima Syabana/detikSumut)
Palembang -

Pulau Kemaro selalu menjadi tren pembicaraan setiap momen Imlek. Sebab biasanya masyarakat Tionghoa dan umum akan beramai-ramai datang ke pulau tersebut untuk melihat dan menikmati Cap Go Meh.

Pulau Kemaro merupakan sebuah delta kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 kilometer dari Jembatan Ampera. Pulau ini terletak di daerah industri, yaitu di antara pabrik Pupuk Sriwidjaja, Pertamina Plaju dan Sungai Gerong.

Tahukah detikers, Pulau Kemaro ini masuk sebagai salah satu destinasi wisata religi di Palembang. Ada banyak bangunan menarik di pulau ini seperti pagoda, hingga kelenteng. Yang paling terkenal dari pulau seluas 79 hektar ini adalah legenda yang melekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penasaran seperti apa Pulau Kemaro? Berikut detikSumbagsel rangkum penjelasan daya tarik, legenda, wisata di sekitar dan akses menuju ke lokasi. Simak yuk!

Daya Tarik Pulau Kemaro

Bangunan Klenteng Hok Tjing Rio yang ramai dikunjungi untuk berdoa saat Imlek dan Cap Go MehBangunan Klenteng Hok Tjing Rio yang ramai dikunjungi untuk berdoa saat Imlek dan Cap Go Meh Foto: detik

Daya tarik dari Pulau Kemaro ini berada di Kelenteng Hok Tjing Rio yang sudah berdiri sejak tahun 1962.

ADVERTISEMENT

Kelenteng Hok Tjing Rio masih menjadi pusat perayaan Imlek dan Cap Go Meh bagi masyarakat Tionghoa di Palembang. Tak hanya wisatawan domestik, wisatawan macanegara pun sengaja datang ke Pulau Kemaro untuk menyaksikan momen tersebut.

Selain itu, pesona pagoda di Pulau Kemaro ini juga menjadi spot yang bagus untuk mengabadikan foto. Pagoda berlantai 9 yang baru berusia 18 tahun ini menjulang tinggi dan dapat detikers lihat dari kejauhan. Terdapat juga patung Buddha bercat emas dengan ketinggian hingga 2 meter di sana. Patung tersebut dapat detikers temui di bagian belakang kelenteng.

Legenda Pulau Kemaro

Batu yang bertuliskan sejarah Pulau KemaroBatu yang bertuliskan sejarah Pulau Kemaro Foto: detik

Pulau Kemaro menyimpan legenda kisah cinta antara saudagar Tiongkok Tan Bun An dan putri Raja Sriwijaya Siti Fatimah pada zaman Kerajaan Palembang. Keduanya saling jatuh cinta hingga Tan Bun An membawa sang kekasih ke Tiongkok untuk bertemu orang tuanya.

Saat kembali ke Palembang, mereka dibekali buah tangan berupa 7 buah guci besar yang ternyata berisi sayuran yang kemudian mereka buang. Ternyata, guci terakhir berisi emas sehingga tanpa pikir panjang sang saudagar terjun ke Sungai Musi disusul Siti Fatimah. Lokasi tersebutlah yang diyakini menjadi pulau yang disebut Pulau Cinta ini sekarang.

Wisata Sekitar Pulau Kemaro

Di sisi lain pulau ini, detikers bisa juga menyambangi tempat wisata yang lain. Ada Kampung Aer Pulau Kemaro tak jauh dari pagoda dan kelenteng tersebut. Kampung ini dapat diakses dari pintu masuk yang ada di dekat pagoda dan akan langsung disuguhi pemandangan kampung berwarna-warni, dari rumah hingga jalan setapaknya.

Kampung Aer Kemaro hanya dihuni sekitar 100 Kepala Keluarga. Di salah satu rumahnya, terdapat museum koleksi barang-barang antik yang berasal dari Sungai Musi.

Selain itu, detikers juga dapat menyewa kamar di rumah warga sebagai homestay jika tertarik menginap loh!

Akses dan Tiket Masuk ke Pulau Kemaro

Kapal tongkang membawa batubaraKapal tongkang membawa batubara Foto: detik

Pulau Kemaro adalah delta di tengah Sungai Musi berjarak sekitar 6 kilometer dari Jembatan Ampera. Namun di sini tidak ada tiket masuk, sehingga wisatawan yang hendak datang tak perlu merogoh kocek.

Namun memang untuk datang ke pulau ini agak berbeda dengan tempat wisata lain di Palembang yang bisa diakses jalur darat. Nah, detikers bisa naik speedboat atau getek dari dermaga Benteng Kuto Besak dengan waktu tempuh sekitar 15-30 menit sekali jalan yang dapat disewa dengan harga sekitar Rp 300 ribu. Deburan ombak dan semilir angin Sungai Musi dapat detikers nikmati sambil melihat-lihat aktivitas masyarakat di sekitar sungai.

Atau detikers juga bisa naik getek dari dermaga pabrik ban Kalidoni. Dari sini, detikers cukup membayar Rp 5.000-10.000 per orang untuk satu kali penyeberangan.

Menariknya lagi, jika momen Cap Go Meh, detikers bisa menyeberangi Pulau Kemaro melalui jembatan ponton yang dibangun oleh panitia penyelenggara. Dengan jembatan ini, maka detikers tak perlu naik getek atau speedboat lagi. Jembatan ini membentang dari belakang kawasan pabrik ban hingga menuju langsung ke Pulau Kemaro. Gimana menarik, kan?

Itu dia informasi mengenai Pulau Kemaro. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads