Rafflesia arnoldii terkenal sebagai jenis bunga raksasa yang tumbuh subur di Sumatera. Bunga ini mengeluarkan bau busuk tetapi mampu memikat wisatawan untuk datang melihatnya. Kondisi inilah yang menjadi keistimewaan bunga Rafflesia arnoldii.
Bunga Rafflesia arnoldii tergolong tumbuhan unik karena tidak memiliki batang, akar, daun, dan buah. Tanaman ini hanya memiliki kuncup yang ketika mekar menjadi pemikat wisatawan.
Lantas, keistimewaan apalagi yang dimiliki bunga Rafflesia arnoldii? Simak ulasan yang dirangkum detikSumbagsel tentang bunga yang jadi ikon Provinsi Bengkulu ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keistimewaan Rafflesia arnoldii yang Berbau Busuk
1. Rafflesia Arnoldii Dilindungi Pemerintah
Keistimewaan pertama yang dimiliki Rafflesia arnoldii ini yakni sudah ditetapkan sebagai Puspa Langka Nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 4 tentang Satwa dan Bunga Nasional pada tahun 1993. Bunga ini masuk dalam daftar tumbuhan dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Pasal 4 Tahun 1999.
Aturan lainnya tertulis dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018.
Dalam peraturan tersebut menegaskan bahwa semua jenis bunga Rafflesia dilindungi. Keistimewaan yang pertama ini tidak terlepas dari sejarah penemuan Rafflesia arnoldii.
Mengutip dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bunga Rafflesia arnoldii pertama kali ditemukan pada tahun 1818 oleh seorang penjelajah alam bernama DR. J. Arnoldii.
Perjuangan menemukan Rafflesia arnoldii membutuhkan waktu 2 hari ekspedisi di sekitar Manna, Bengkulu. Saat itu, DR. J. Arnoldii melihat bunga berukuran 110 centimeter sedang mekar. Sontak ia terkejut dan takjub.
Dari penemuan tersebut, disematkan nama belakang Arnoldi pada bunga Rafflesia. Lantaran DR. J. Arnoldi meninggal dunia saat ekspedisi karena terserang malaria.
2. Waktu Mekar Rafflesia Arnoldii Terbatas
Lalu keistimewaan Rafflesia arnoldii yang kedua yakni hanya memiliki rentang mekar 5-6 hari. Berbeda dengan bunga jenis lainnya yang memiliki rentang waktu yang lama ketika mekar.
Alasan inilah yang menambah daya tarik wisatawan untuk datang. Sebab, kesempatan untuk melihat bunga Rafflesia arnoldii yang mekar sempurna tidak bisa didapat semua orang. Setelah satu pekan mekar, bunga Rafflesia arnoldii layu dan mati.
Bunga ini akan kuncup lagi dengan perkiraan waktu tumbuh sekitar 27,3 bulan atau 2 tahun lebih. Tak heran bila wisatawan antusias ketika mendapat kesempatan melihat ikon Provinsi Bengkulu mekar sempurna.
3. Butuh Persiapan Matang Untuk Melihat Rafflesia Arnoldii
Untuk melihat Rafflesia arnoldii ini harus mempunyai persiapan matang. Sebab. Estimasi waktu, riset lokasi dan jadwal keberangkatan dibutuhkan pertimbangan kuat supaya ketika datang bunganya sedang mekar. Jangan sampai ketika datang ke lokasi bunga tersebut sedang tidak mekar maka akan menjadi sia-sia.
Di Indonesia ada beberapa daerah yang menjadi tempat tumbuhnya bunga Rafflesia arnoldii. Namun lebih banyak di Pulau Sumatera seperti Bengkulu. Lokasinya di Cagar Alam Taba Penanjung Regional 5 Bukit Daun, daerah Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Untuk bisa tiba di Cagar Alam Taba Penanjung harus menempuh perjalanan selama 45 menit dari Bengkulu Tengah. Kemudian harus jalan kaki sekitar 100 meter untuk melihat bunga Rafflesia arnoldii.
Selain di Bengkulu, detikers bisa juga mengunjungi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Lampung. Di sana terdapat bunga Rafflesia arnoldii yang pernah mekar pada 4 Desember 2019. Saat itu terjadi fenomena langka, ada tiga bunga Rafflesia arnoldii mekar bersamaan.
Nah, itulah sederet keunikan dan keistimewaan bunga Rafflesia arnoldii. Kira-kira detikers ada yang berniat melihat ikon Provinsi Bengkulu ini? Disarankan datang saat bunga sedang mekar ya.
(Candra Setia Budi/des)