Pesona Desa Terong, Eks Tambang Timah yang Kini Jadi Destinasi Wisata di Belitung

Pesona Desa Terong, Eks Tambang Timah yang Kini Jadi Destinasi Wisata di Belitung

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Sabtu, 03 Jun 2023 09:49 WIB
Pesona Desa Wisata Kreatif Terong Belitung
Pesona Desa Wisata Kreatif Terong Belitung (ist)
Belitung -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengukuhkan Desa Wisata Kreatif Terong di Belitung, Bangka Belitung sebagai satu dari 75 desa wisata terbaik ADWI 2023. Tapi tahukah detikers bahwa desa ini dulu bekas tambang timah?

Desa Wisata Kreatif Terong ini merupakan lokasi bekas tambang timah yang sudah tidak beroperasi. Namun, Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) bersama masyarakat menyulap kolam bekas tambang timah ini menjadi destinasi wisata.

Merujuk situs resmi Kemenparekraf, Desa Wisata Kreatif Terong adalah desa yang terletak di jalur utama Pariwisata Belitung. Lokasinya sangat strategis karena jarak yang dekat dengan semua titik utama destinasi wisata Belitung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yu, dari Bandara Internasional HAS Hanandjoedin wisatawan hanya perlu waktu tempuh 30 menit. Sedangkan ke pusat kota Tanjungpandan hanya butuh waktu 10-15 menit, begitu juga untuk ke Pantai Tanjung Kelayang atau Pantai Tanjung Tinggi hanya butuh waktu 15-20 menit saja.

Pesona Desa Wisata Kreatif Terong BelitungFoto: Sandiaga Uno saat mengukuhkan Desa Wisata Kreatif Terong Belitung (Ist)

Kondisi Desa Wisata Kreatif Terong sangat kaya akan potensi alam pantai, mangrove, perkebunan dan daerah perbukitan. Tentu saja, sangat cocok untuk aktifitas hiking maupun kawasan camping ground yang eksotik.

ADVERTISEMENT

Rata-rata masyarakatnya adalah nelayan tradisional, petani dan pekebun. Secara garis besar potensi wisata ini terbagi jadi tiga, yakni wisata alam, terdiri dari wisata perbukitan yakni Bukit Tebalu Simpor Laki, wisata agro, wisata pantai dan mangrove.

Kedua, wisata budaya, berupa kegiatan seni tari tradisional dan musik gambus yang tergabung dalam Sanggar Tari Aik Rusa Berehu dan semua yang berkaitan dengan adat istiadat dan kearifan lokal masyarakat Desa Wisata Kreatif Terong. Terakhir adalah wisata buatan, berupa lokasi meeting point sekaligus lokasi berbagai kegiatan wisata edukasi bernama Wisata Aik Rusa Berehun yang memanfaatkan bekas tambang timah milik masyarakat yang direklamasi secara swadaya.

"(Potensi) Desa Wisata Kreatif Terong ini adalah salah satu bukti pariwisata kelas dunia. Selain potensi wisata alamnya, saya juga sangat tertarik dengan potensi ekonomi kreatifnya," kata Menparekraf Sandiaga Uno di Belitung saat pengukuhan, kemarin.

Lokasi ini direklamasi secara swadaya, masyarakat bahu-membahu menyulap kawasan bekas tambang ini selama 3 tahun, yakni 2013 hingga 2016. Lalu komunitas Wisata Aik Rusa Berehun bisa mandiri dan menunjukkan konsistensinya.

Pada 2016 hingga 2018 Pemerintah Desa Terong mulai mengucurkan APBDes untuk membangun sarana dan prasarana pariwisata. Tentu saja, semua berawal dari kerja keras dan potensi yang dimiliki desa tersebut.

Kini Aik Rusa Berehun sepenuhnya telah bertransformasi menjadi destinasi khususnya wisata edukasi. Bahkan sudah lengkap dengan sarana dan prasarana yang mumpuni mulai dari pondok tempat pertemuan, kantin, musholla, toilet, dapur tradisional, homestay, warung UMKM dan pertunjukan seni tari hingga gambus.

"Ini sangat luar biasa, semua bergandengan tangan mengubah dari tambang timah yang dikonversi menjadi desa wisata. Ini sebuah prestasi dari sebuah masalah karena dari bekas tambang menjadi berkah dan menghasilkan rupiah," ujar Sandiaga.

Selain Aik Rusa Berehun, Desa Wisata Kreatif Terong juga memiliki kawasan hutan mangrove dan pantai yang menghampar luas. Lokasi ini biasa dijadikan berbagai aktivitas wisata edukasi menanam mangrove, ngeremis atau mengumpulkan kerang remis, mancing, telusur mangrove, spot foto sunset, serta wisata nyulo yang merupakan cara tradisional mencari ikan, udang, dan kepiting di malam hari.

Desa Wisata Kreatif Terong juga memiliki potensi di sektor ekonomi kreatif. Mulai dari seni tari dan ragam budaya seperti makan Bedugalang. Desa wisata ini juga memiliki ragam suvenir baik kuliner maupun kriya serta fesyen.

Terakhir, Memparekraf berharap dengan potensi yang berkelas dunia itu ia mendorong agar Pokdarwis bersama pemerintah kabupaten serta pemerintah provinsi dapat mendorong hadirnya event-event berkelas dunia. Mulai dari olahraga, musik, budaya, sejarah, dan lainnya sehingga bisa menarik wisatawan internasional.




(ras/ras)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads