Penumpang KMP Jembatan Musi 1 rute Tanjung Api-Api (Sumatera Selatan) ke Tanjung Kalian (Bangka Belitung) sempat dibuat panik dengan masuknya air ke dalam kapal di tengah laut. Dari situ muncul dugaan kebocoran. Akibatnya, kapal tersebut berputar balik ke Pelabuhan Tanjung Api-api.
Kejadian tersebut terekam dalam video yang kemudian beredar dalam Instagram. Terlihat air memang masuk melalui sela-sela pintu rampa (ramp door).
Kebocoran itu sendiri belum dipastikan. Namun, Direktur Polairud Polda Sumsel Kombes Andreas Kusmaedi menjelaskan bahwa memang ada air yang masuk melalui rumah air kedap haluan kapal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga, air masuk tidak sesuai dengan air keluar melalui scupper di cardeck, mengakibatkan ruang BT, cardeck, dan tangki void kebanjiran," jelas Andreas.
Kini, Polairud Polda Sumsel masih melakukan pemeriksaan terhadap pihak KSOP dan Dinas Perhubungan untuk memastikan penyebab air masuk ke dalam kapal, serta mendata kerusakan yang mungkin terjadi.
"Langkah yang kita lakukan yakni melakukan pemeriksaan kapal dengan KSOP dan Dinas Perhubungan, membantu evakuasi penumpang, dan mendata kerusakan dan jumlah penumpang," papar Andreas.
Sementara itu, Kepala UPTD Pelabuhan Tanjung Api-api Dinas Perhubungan Sumatera Selatan Iwan Gunawan membenarkan bahwa ada kejadian kapal berputar balik di wilayah perairan ambang luar sebelum memasuki Selat Bangka.
"Kalau dibilang mengalami kebocoran, itu belum dapat dipastikan, ya. Ada trouble teknis, tapi tunggu hasil investigasi BPTD dan tim berwenang," jelas Iwan kepada detikSumbagsel, Jumat (2/6/2023) malam.
Iwan menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Semua penumpang berhasil dibawa kembali dengan selamat dan kemudian sebagian besar diberangkatkan kembali dengan kapal lain. Beberapa unit kendaraan memutuskan menunda perjalanan dan biaya tiketnya telah dikembalikan (refund).
"Tidak ada korban jiwa, ya. Semua penumpang sudah diberangkatkan pakai kapal lain dan sudah sandar di sana. Memang ada beberapa yang memilih membatalkan (perjalanan), yakni 2 mobil, 2 motor, dan 8 penumpang batal berangkat. Tapi tiket diganti dengan pengembalian uang," lanjutnya.
Saat kejadian, kapal tersebut mengangkut 43 orang, 4 unit minibus, 10 unit truk, dan sekitar 20 anak buah kapal (ABK). Nakhoda memutuskan untuk putar balik ke Tanjung Api-api setelah melapor ke pihak navigasi Airnav.
(des/des)