Air Products, pengembang asal Amerika batal menanamkan investasi senilai Rp 210 triliun pada hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan. Sebelum itu, DME itu rencananya untuk menggantikan LPG (Liquefied Petroleum Gas) sehingga Indonesia tidak perlu lagi impor LPG dari negara lain.
Diketahui, proyek pembangunan hilirisasi batu bara itu telah dilakukan groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Januari 2022 lalu bersama pihak Air Products. Seharusnya, Juli 2024 proyek itu sudah rampung dikerjakan dan bisa beroperasional.
"Dapat info kemarin, pengembangnya, Air Products dari Amerika mundur. Kita tidak tahu apa alasan mereka tidak jadi berinvestasi pada proyek hilirisasi batu bara ini. Pemerintah saat ini sedang mencari pengganti investornya, kita juga menunggu dari pusat," ujar Hendriansyah, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumsel, Sabtu (23/12/2023).
Dia menyebut, proyek gasifikasi bersama Air Products dengan PT Bukit Asam dan Pertamina ini masih tetap akan menjadi prioritas pemerintah. Proyek ini dianggap penting karena akan mengurangi pengeluaran APBN yang cukup besar.
Menurutnya, konsumsi LPG di Tanah Air pada 2021 lalu mencapai 7,95 juta ton, dimana 6,4 juta ton atau 80% diantaranya merupakan impor senilai Rp 77,8 triliun.
Biaya impor itu belum termasuk subsidi yang dikeluarkan pemerintah agar LPG sampai ke masyarakat yang kisarannya mencapai Rp 70 triliun. Sementara jika proyek itu terealisasi, maka DME yang dapat dihasilkan sebesar 1,4 juta metrik ton atau setara 1 juta ton LPG.
Efisiensi yang bisa didapat kisaran Rp 7 triliun dari subsidi yang dikeluarkan. Produksi itu bisa menyuplai sekitar 6 juta KK lebih untuk wilayah Sumsel dan sekitarnya.
"Makanya, proyek ini akan tetap menjadi prioritas dan akan dilanjutkan pemerintah. Kita belum tahu bagaimana update-nya setelah pihak Amerika mundur, tapi saat ini pemerintah sedang mencarikan penggantinya," jelasnya.
Menurutnya, jika investasi ini masuk, persoalan hilirisasi batu bara akan teratasi. Selain itu, juga akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Sumsel dan sekitarnya, termasuk soal peningkatan kesejahteraan.
(dai/dai)