.webp)
Pemerintah Provinsi Jambi tengah mengucurkan dana Rp 7,7 miliar untuk bantuan program beasiswa ke para mahasiswa jenjang S1 dan S3. Beasiswa pendidikan ini nantinya disalurkan khusus bagi putra-putri daerah Jambi.
"Nantinya penyaluran beasiswa ini langsung diserahkan secara simbolis oleh Bapak Gubernur Jambi Al Haris yang direncanakan pada 25 Oktober sampai 26 Oktober 2023 ini," kata Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Setda Provinsi Jambi Sulaiman, Kamis (19/10/2023).
Program bantuan beasiswa ini merupakan gagasan dari Gubernur Jambi Al Haris dan Wagub Jambi Abdullah Sani. Ini juga sebagai bentuk terwujudnya program kerja Jambi Mantap di bawah kepemimpinannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Provinsi Jambi dan yang menerima adalah putra putri Jambi," ujar Sulaiman.
Dana beasiswa Rp 7,7 miliar itu nantinya akan diterima bagi beasiswa asli Jambi pada tahun ini. Totalnya itu berjumlah 373 mahasiswa. Rinciannya untuk S1 sebanyak 300 mahasiswa, serta S3 sebanyak 70 mahasiswa dalam negeri dan 3 mahasiswa untuk luar negeri.
"Jumlah nominal beasiswa pendidikan yang mereka terima berbeda-beda, baik kategori S1 dan S3. Dalam petunjuk tenis, para penerima beasiswa 2023 untuk kategori S1 sebanyak Rp 15 juta dan S3 sebanyak Rp 40 juta," terang Sulaiman.
Dia juga mengatakan pentingnya para penerima program beasiswa segera memenuhi persyaratan, di mana persyaratannya tertera di laman web beasiswa:https://beasiswa.jambiprov.go.id.
Sulaiman menyebut, nantinya setiap proses pencairan bantuan beasiswa dikirimkan langsung ke rekening masing-masing penerima pada tahun ini. Bahkan jumlah uang bantuan tahun ini dinilai lebih menurun dibandingkan dengan program beasiswa tahun lalu yang S1 menerima Rp 30 juta dan S3 menerima Rp 80 juta.
"Akan tetapi, tahun ini jumlah penerima meningkat dibandingkan dengan tahun 2022 sebanyak 150 orang," jelas Sulaiman.
Sulaiman menegaskan pemberian beasiswa ini juga berdasarkan tim ahli pengkajian yang terdiri dari para guru besar dari berbagai universitas untuk mengkaji berkas para pendaftar beasiswa.
"Kami di sini hanya penyelenggara dan pengawasan, sehingga saat ditetapkan masih ada kuota beasiswa untuk mahasiswa luar negeri belum terpenuhi," ujar Sulaiman.
(des/des)
