Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) punya segudang tradisi menyambut hari-hari besar, termasuk Kemerdekaan RI. Salah satu makanan penyambut bulan Agustus di Kota Pempek adalah telok ukan.
Salah satu pembuat telok ukan yang legendaris di Palembang adalah Noni Marliana (58). Wanita yang kerap disapa Cek Noni ini merupakan pemasok telok ukan di Kelurahan 22 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang.
Kali ini, detikSumbagsel berkesempatan mengintip Cek Noni mempersiapkan telok ukan sebelum dijual. Menurutnya, bahan pembuatan telur unik ini adalah telur bebek, pandan, daun suji, kapur sirih, dan sejumput garam.
"Pertama, cangkang telur bebeknya disikat dulu satu satu supaya bersih. Lalu ujungnya dikupas sedikit saja dengan pisau," jelasnya saat ditemui, Sabtu (2/8/2025).
Kemudian, isi telur tersebut dikeluarkan dari lubang tadi dan dikumpulkan ke dalam wadah. Isian tersebut kemudian dikocok hingga menyatu. Setelah itu, Noni mencampurkan pandan dan suji yang sudah diblender ke dalam adonan.
"Pakai (air campuran) pandan dan suji supaya warna hijaunya lebih keluar. Kami juga tidak pakai santan supaya lebih tahan lama," jelasnya.
Noni lalu menambahkan kapur sirih yang sudah dicampurkan dengan air pandan sedikit. Ini bertujuan untuk membuat tekstur hasilnya lebih kenyal. Setelah adonan dicampurkan sejumput garam dan diaduk rata, larutan tersebut dimasukkan kembali ke dalam cangkang telur.
Setelah itu, lubang di cangkang ditutup dengan akar gabus. "Akar gabus ini biasa kami ambil sisa-sisa dari perajin miniatur kapal," imbuhnya.
Telok ukan kemudian dikukus selama kurang lebih 30 menit. Setelah matang, makanan itu siap dijajakan pada pembeli. Isi telur rebus yang sudah dimodifikasi tersebut konon menjadi asal usul makanan ini dinamakan telok ukan.
"Jadi dulu ceritanya disebut telok ukan karena isinya bukan murni telur dan teksturnya seperti kue. Telok (telur), bukan? jadilah telok ukan. Sampai sekarang disebut seperti itu," jelas Noni.
Simak Video "Video: Rayakan HUT RI, Kafe Ini Jual Gethuk Goreng Merah Putih"
(dai/dai)