Setiap daerah di Indonesia menyambut perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) dengan berbagai lomba agustusan, termasuk di Sumatera Selatan (Sumsel). Sederet perlombaan tradisional kembali hidup dan dimainkan pada tanggal 17 Agustus.
Salah satu lomba yang paling populer untuk acara agustusan adalah Perahu Bidar. Lomba ini dilaksanakan di Sungai Musi yang diikuti peserta dari berbagai daerah. Selain itu ada juga lomba hias perahu, menangkap telok abang, hingga berbagai permainan tradisional lainnya.
Berikut detikSumbagsel berikan penjelasan lomba agustusan paling seru dan populer di Sumsel lengkap dengan cara bermainnya. Yuk, simak rangkumannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Lomba Agustusan di Sumsel yang Seru dan Populer
1. Perahu Bidar
![]() |
Dikutip buku Sumatera Selatan Memasuki Era Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua yang disusun Departemen Penerbangan RI, bidar adalah sejenis perahu cepat yang biasa digunakan untuk perlombaan.
Lomba bidar diselenggarakan setiap tanggal 17 Agustus bersamaan dengan HUT RI. Lomba berlangsung di Sungai Musi, mulai dari dari Dermaga Ferry hingga Benteng Kuto Besak. Jarak perlombaan kurang lebih 2 kilometer.
Perahu bidar dibuat dari kayu yang tahan air, seperti kayu bulian, rengas, merawan, bulu tupai, dan meranti payo. Panjang perahu 24-30 meter, lebar 75-100 centimeter, dan tinggi 60-100 centimeter.
Jumlah awak perahu sebanyak 45-58 orang yang terdiri dari pendayung sebagai juru kemudi dan seorang ketua regu. Tugas ketua yakni menjadi suporter utama yang memberikan aba-aba serta semangat kepada awak perahu agar bidar mereka dapat memenangkan pertandingan.
Biasanya, setiap awak perahu menggunakan kostum berbeda-beda. Ada yang memakai baju tradisional daerah masing-masing hingga kostum warna-warni yang sudah didesain seunik mungkin. Mereka berkumpul di pinggir Sungai Musi sejak pagi hari sebelum bertanding.
Setelah diadakan undian untuk penentu awal pertandingan, masing-masing peserta mengambil posisi untuk bertanding. Setiap start diikuti oleh 2 atau 3 Perahu Bidar. Bidar yang berhasil mencapai finish akan masuk semifinal dan final. Bidar yang tersisih akan kalah.
Pemenang mendapatkan hadiah yang telah ditentukan oleh panitia. Biasanya dalam bentuk uang tunai, alat elektronik, sembako, hingga lainnya.
2. Lomba Hias Perahu
![]() |
Lomba menghias perahu menjadi bagian dari Festival Perahu Bidar. Perlombaan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Pariwisata di Benteng Kuto Besak (BKB).
Selain pertandingan mendayung, masyarakat turut antusias dengan mengikuti lomba menghias perahu. Perlombaan ini melibatkan perahu yang dihiasi dengan berbagai macam dekorasi dan ornamen.
Lomba ini menjadi serangkaian festival budaya saat perayaan HUT RI. Peserta lomba berasal dari berbagai kabupaten/kota, instansi pemerintah, hingga sanggar budaya.
Dekorasi yang digunakan untuk hiasan terdiri dari berbagai ornamen dari yang tradisional hingga modern. Selain itu, terdapat juga penampilan atraksi seni dan budaya khas dari daerah masing-masing.
3. Telok Abang
![]() |
Telok abang artinya telur merah. Ini merupakan makanan khas Palembang yang selalu ada saat Hari Kemerdekaan. Sejumlah masyarakat membuat perlombaan membuat telok abang.
Lomba ini dilaksanakan di sekolah, lingkungan RT/RW, hingga tingkat kota. Masyarakat bertanding merubah telur ayam utuh berwarna coklat menjadi merah. Cara membuatnya yakni merebus telur hingga matang yang dicampur dengan pewarna merah.
Telok abang akan ditancapkan di atas perahu atau mobil-mobilan yang terbuat dari kayu. Perlombaan ini berlangsung meriah dan seru karena akan memberikan kesempatan untuk peserta berkreatifitas.
4. Telok Ukan
![]() |
Telok ukan adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari telur bebek, santan, gula, dan daun pandan. Kata ukan artinya bukan. Secara harfiah, telok ukan adalah bukan telur yang sebenarnya karena isi di dalamnya adalah kue.
Ada beberapa jenis perlombaan yang menjadi telok ukan sebagai objek, seperti membuat lomba telok ukan, lomba makan telok ukan, hingga lomba menghias telok ukan. Peserta yang mengikuti lomba ini terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari anak sekolah hingga dewasa.
5. Makan Ketan Kepit
![]() |
Ketan kepit atau jepit adalah makanan khas Palembang yang hanya muncul setahun sekali menjelang HUT RI. Jajanan ini banyak dijual di sekitar Jalan Merdeka seberang kantor Walikota Palembang.
Keunikan makanan tradisional ini karena dijepit dengan bambu seperti lalu dibakar. Rasanya hampir mirip seperti lemper. Makanan ini kerap dijadikan perlombaan dengan cara memakan dengan cepat. Peserta yang paling cepat akan menjadi pemenang.
6. Panjat Pinang
![]() |
Hampir di seluruh wilayah Sumsel menggelar lomba panjat pinang. Perlombaan ini diadakan saat perayaan Kemerdekaan Indonesia atau Agustusan. Ini menjadi simbol semangat pantang menyerah dan kerja sama.
Asal-usul panjat pinang sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Awalnya diadakan untuk memeriahkan hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina. Meskipun begitu, perlombaan ini memiliki sejarah yang erat dikaitkan dengan semangat juang, kerja sama tim, dan mencapai tujuan bersama.
Peserta lomba terdiri dari 5 hingga 8 orang. Mereka bekerjasama untuk memanjat pinang yang sudah diolesi dengan oli. Satu orang harus mencapai puncak untuk meraih hadiah yang bergelantungan.
Hadiah utama biasanya yang bernilai besar seperti motor, sepeda, uang tunai, alat elektronik, hingga lainnya. Tradisi ini menjadi hiburan bagi masyarakat sekaligus berkumpul bersama di HUT RI.
7. Lomba Tradisional Lainnya
![]() |
Masyarakat Sumsel juga menggelar berbagai perlombaan tradisional lain untuk memeriahkan momen agustusan. Ada lomba kerupuk, tarik tambang, kelereng, balap karung, dan lainnya.
Itulah perlombaan agustusan di Sumsel yang seru dan populer. Semoga berguna, ya.
Simak Video "Video: 17 Agustus 2025 Naik Transportasi Umum di Jakarta Cuma Bayar Rp 80"
[Gambas:Video 20detik]
(mep/mep)