Amankah Balita Minum Teh? Ini Penjelasannya

Amankah Balita Minum Teh? Ini Penjelasannya

Putri Fadyla - detikSumbagsel
Jumat, 11 Okt 2024 06:30 WIB
Manfaat Minum Teh Hangat
Foto: Ilustrasi teh (Getty Images/iStockphoto/WiroKlyngz)
Palembang -

Akhir-akhir ini ramai diberitakan tentang imbauan untuk tidak memberikan teh pada balita. Hal itu kemudian memicu pertanyaan amankah konsumsi teh bagi balita?

Kebiasaan minum teh telah menjadi budaya bagi penduduk dunia termasuk Indonesia. Teh sendiri memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, ada pendapat yang mengatakan bahwa balita sebaiknya tidak mengonsumsi teh.

Benarkah demikian? Berikut telah dirangkum oleh detikSumbagsel yang dapat dijadikan bahan peninjauan bagi detikers untuk mengetahui apakah konsumsi teh bagi balita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teh Mengandung Tanin

Media sosial diramaikan oleh foto resep dokter yang menyebutkan bahwa teh dapat memicu anemia pada anak. Karena teh dapat menghambat penyerapan zat besi pada tubuh.

Dikutip dari Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, teh tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh anak setiap hari. Hal tersebut dikarenakan di dalam teh mengandung fitat dan tanin.

ADVERTISEMENT

Tanin dapat mengikat zat besi dalam makanan yang dikonsumsi. Sehingga adanya tanin berarti menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh dan memicu terjadinya anemia.

Zat besi sendiri memiliki kegunaan penting bagi pertumbuhan, seperti meningkatkan imunitas, mencegah stunting, hingga membantu perkembangan otak, kecerdasan, dan konsentrasi.

Hal itu menyebabkan pada usia balita terjadi peningkatan kebutuhan zat besi untuk mendorong fase pertumbuhan. Apalagi saat masa tumbuh kembang, risiko anemia pada anak menjadi lebih besar.

Kebiasaan minum teh dapat mengurangi kadar zat besi dan hemoglobin yang diperlukan oleh tubuh. Sehingga dengan kadar yang rendah dapat menghambat tumbuh kembang dan memicu anemia pada balita.

Merujuk pada penelitian dalam Jurnal Amerta Nutrition pada 2022, prevalensi anemia pada balita di Indonesia sebesar 36,8%. Anemia ini disebabkan oleh faktor nutrisi kekurangan zat besi.

Oleh karena itu, orang tua harus mengatur pola makan anak. Memastikan bahwa anak untuk mengonsumsi makanan sumber zat besi dan dapat membantu penyerapan zat besi.

Amankah Balita Minum Teh?

Dilansir dari sumber sebelumnya dan detikHealth, tidak ada larangan yang mengharuskan orang tua untuk tidak sepenuhnya memberi teh pada balita. Teh masih dapat dikonsumsi asal tidak bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi.

Pemberian teh juga masih dapat diberikan sesekali setidaknya 1-2 jam setelah makan. Pastikan orang tua untuk memberikan teh dengan kandungan tanin yang lebih sedikit.

Dengan tidak memberikan teh pada anak berarti mengurangi risiko terjadinya anemia pada balita. Sehingga akan lebih baik jika kebiasaan mengonsumsi tidak diterapkan pada balita.

Jadi, itulah penjelasan mengenai amankah balita mengonsumsi teh? Semoga menjawab ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Putri Fadyla, peserta program magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)


Hide Ads