Ikan Salai Khas Sumsel: Cara Membuat, Jenis hingga Kelebihannya

Sumatera Selatan

Ikan Salai Khas Sumsel: Cara Membuat, Jenis hingga Kelebihannya

Bagus Rahmat Nugroho - detikSumbagsel
Kamis, 16 Mei 2024 21:00 WIB
Ikan salai yang sedang dijual
Ikan salai yang sedang dijual/Foto: Bagus Nugroho
Palembang -

Ikan salai merupakan salah satu ikan asap tradisional Indonesia, kuliner lokal khas Sumatera Selatan (Sumsel). Ikan ini dapat diolah menjadi pindang, gulai dan lain sebagainya.

Dikutip dari laman resmi Stekom, menurut sejarahnya, dahulu di sungai Sumatera Selatan terutama Sungai Lematang dan Sungai Batang Enim, banyak dijumpai ikan baung dan sebagainya. Ada banyak ikan sehingga para tetua tidak bisa membuang ikan yang ditangkap dan akhirnya diasap agar bisa bertahan lama.

Jika penasaran bagaimana proses pembuatannya, berikut ini detikSumbagsel sudah merangkum sederet informasi terkait ikan salai. Simak yuk!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Membuat Ikan Salai

Berikut ini tahapan dalam membuat ikan salai seperti dikutip laman Giwang Sumsel:

  1. Ikan yang sudah disiapkan kemudian dibersihkan dari sisik dan isi perutnya sampai bersih.
  2. Ikan yang sudah bersih kemudian dibaluri dengan larutan atau garam garing. Penggaraman ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kadar air hingga penggumpalan protein dalam daging ikan. Agar tekstur daging ikan bisa lebih padat.
  3. Kemudian jemur ikan di bawah sinar matahari selama 30 menit untuk mengurangi kadar air.
  4. Ikan yang sudah terjemur selanjutnya masuk ke dalam proses penataan sebelum memulai pengasapan panas. Saat menata ikan harus diatur sedemikian rupa dalam ruang pengasapan agar aliran asap panas lebih merata.
  5. Pengasapan ikan salai. Waktu yang dibutuhkan dalam proses pengasapan untuk menurunkan kadar air dan menghambat pertumbuhan bakteri berlangsung selama 3-5 jam. Tetapi terkadang ada yang sampai 24 jam untuk membuatnya lebih garing.
  6. Angkatlah ikan untuk memasuki proses pendinginan di ruangan terbuka dan bersih. Lalu saat ikan salai sudah dingin, selanjutnya yakni pengemasan ke dalam tempat tertutup rapat atau kedap udara agar lebih tahan lama.

Ikan yang Dapat Diolah Menjadi Ikan Salai

Berikut beberapa ikan yang dapat diolah menjadi ikan salai, yaitu:

ADVERTISEMENT

1. Ikan Baung

Baung merupakan ikan air tawar yang bisa hidup dari perairan di muara sungai sampai ke bagian hulu. Bahkan di Sungai Musi (Sumatera Selatan), ikan ini bisa ditemukan sampai ke muara sungai di daerah pasang surut yang berair sedikit payau.

Di Asia Tenggara, baung merupakan ikan konsumsi yang penting. Ikan ini memiliki tekstur daging yang lembut dan berwarna putih, tebal tanpa duri halus serta digemari masyarakat. Selain itu ikan ini cocok untuk dijadikan sebagai ikan salai.

2. Ikan Patin

Dilansir laman Kabupaten Buleleng, ikan ini merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah berhasil didomestikasi. Ada banyak jenis ikan patin di Indonesia.

Ikan ini memiliki tekstur daging yang lembut dan gurih. Selain itu seluruh bagian dari ikan patin dapat diolah. Salah satunya dijadikan sebagai ikan salai.

3. Ikan Seluang

Ikan seluang (Rasbora argyrotaenia) merupakan salah satu spesies ikan yang terdapat di Sungai Musi Sumatera Selatan. Ikan ini tergolong kecil dengan panjang tubuh maksimal 13 cm, dan bentuk tubuhnya yang pipih. Ikan ini juga dapat diolah menjadi ikan salai.

4. Ikan Gabus

Selanjutnya adalah ikan gabus yang memiliki bentuk pipih dengan beberapa corak berbentuk bulatan pada tubuhnya. Ikan gabus memiliki struktur daging yang empuk sehingga tidak perlu mengkhawatirkan pencernaan. Cocok juga diolah untuk dijadikan sebagai ikan salai.

5. Ikan Lele

Ikan selanjutnya yang dapat diolah menjadi ikan salai adalah lele. Ikan ini memiliki ciri fisik tubuh yang licin, panjang, tidak memiliki sisik dan kepalanya yang bertulang keras di bagian atas.

Lele juga memiliki tekstur daging yang halus dan lembut. Cocok untuk berbagai hidangan.

Kelebihan dan Kekurangan Ikan Salai

Dilansir laman Stekom, kelebihan utama dari ikan salai adalah awet lebih lama. Ikan ini bisa tahan berminggu-minggu dan tetap bisa dikonsumsi.

Kelebihan lainnya adalah pembuat dapat menambahkan rasa lain sesuai yang diinginkannya. Selain itu, tekstur lembut juga didapatkan dengan mudah, bahkan membuat warna ikan lebih mencolok.

Kekurangannya yaitu bakteri tetap ada sehingga perlu diolah lebih lanjut, walaupun pada kenyataannya pengasapan diharapkan dapat menjadi penghambat bakteri.
Lalu, gizi di dalam ikan salai menurun. Di antaranya vitamin dan protein.

Itulah informasi mengenai ikan salai khas Sumatera Selatan. Semoga artikel ini bermanfaat ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Bagus Rahmat Nugroho, peserta Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads