Nama wanita paruh baya, Yus Elisa atau yang akrab disapa dengan nama Bunda Rayya memang kian populer di Kota Palembang. Bagaimana tidak, anak petani ini sukses merintis usaha kuliner mulai dari pedagang kue kaki lima hingga ke restoran bintang 5.
Cerita bermula saat Bunda Rayya merintis kuliner pada 2016 lalu di Pasar Kuliner 16 Ilir. Dari etalase kecilnya, ia mulai banyak menerima orderan kue khas Palembang.
Telaten, itulah yang membuat Bunda Rayya tetap bertahan hingga saat ini. Tidak mulus jalan yang dilalui, naik turun jualan dialami Bunda Rayya selama buka usaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pertengahan jalan berwirausaha, dia mulai menemukan terobosan baru. Pelan-pelan dia mempromosikan usahanya dari akun media sosial kepada pecinta kuliner di Kota Pempek.
Namun siapa sangka jika kekuatan media sosial membuat kue basah Bunda Rayya semakin dikenal dan banjir orderan. Bunda Rayya bahkan sempat kewalahan ketika orderannya meledak.
"Ini semua berkat media sosial. Mengawali kesuksesan saya hingga saat ini konsumen kue basah 50 persennya adalah warganet dari seluruh penjuru Indonesia," kata Bunda Rayya beberapa waktu lalu.
Produk tangan dingin Bunda Rayya buat kue khas Palembang masakan tak hanya dipesan oleh warga biasa. Bahkan kue basah khas Palembang ini banyak dipesan dari hotel berbintang di Kota Palembang.
![]() |
Kue dipesan untuk disajikan jadi menu sarapan tamu. Apalagi, ada banyak kue dijual mulai dari kue delapan jam, lapis, makjola, lapis nanas, maksuba hingga engkak ketan.
Nama Bunda Rayya semakin dikenal oleh masyarakat setelah memenangkan juara ajang oleh-oleh pada 2017 lalu. Berbagai juara kuliner dan oleh-oleh pun membanjiri gerai Bunda Rayya sejak berdiri.
"Toko Bunda ini menjual berbagai macam Kue basah khas Palembang. Selain warga biasa kue bunda juga sering dibeli sama pihak hotel bintang 5 di Palembang untuk disajikan salah satu menu sarapan pagi di hotel," katanya.
Setelah semakin banyaknya pesanan kue basah khas Palembang, membuat Bunda Rayya kewalahan. Ia kemudian membuka lapangan kerja bagi tetangga dekatnya di Rusun, Kecamatan Bukit Kecil.
"Setelah banyak pesanan akhirnya saya mengajak warga sekitar untuk membuka lapangan pekerjaan. Mereka membantu saya untuk masak kue dan sekarang saya sudah memiliki toko kue basah oleh-oleh khas Palembang, untuk karyawan ada 10 orang," katanya.
Selain sukses pada bidang bisnis, Bunda Rayya juga aktif dalam organisasi kuliner. Ibu 5 anak ini dipercaya menjadi Ketua Asosiasi Pengusaha Kue dan Kuliner di Sumsel dari tahun 2019 hingga sekarang.
(ras/bpa)