Siswa kelas lima Sekolah Dasar (SD) di Merangin, Jambi, berinisial MH (10), diduga menjadi korban kekerasan oleh guru olahraganya. Korban ditendang gurunya M (55) di bagian perut hingga terduduk.
Orang tua korban, Leni Marlina mengatakan peristiwa itu terjadi di ruang kelas sekolah pada Kamis (13/2/2025) lalu. Kejadian itu terungkap setelah anaknya MH menceritakan kejadian tersebut setelah pulang sekolah.
Ketika itu, menurut keterangan anaknya, guru mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga (PJOK) berinisial M sedang mempersiapkan materi pembelajaran sekitar pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, guru tersebut membetulkan papan tulis yang secara bersamaan papan tulis disenggol oleh anaknya hingga terjatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak sengaja, anak saya menyenggol papan tulis, jatuh papan tulisnya. Kebetulan saat itu gurunya sedang membenarkan papan tulisnya. Tanpa aba-aba, bapak ini menendang anak saya sampai terduduk," kata Leni kepada detikSumbagsel, Senin (17/2/2025).
Aksi kekerasan yang terjadi di depan kelas itu disaksikan seluruh teman korban. Kata Leni, saat itu anaknya hanya terdiam menahan kesakitan.
Leni pun mengetahui kejadian setelah orang tua teman korban melapor ke dirinya. Ketika anaknya pulang, baru dia menanyakan kejadian tersebut kepada anaknya sehingga dia mengetahui kronologi dari anaknya.
"Saat dia ditendang saya tanya memang 'sakit nggak?' Dia bilang 'iya'. Saya tanya 'nangis nggak kamu, Nak". Kata dia 'nggak', karena kalau nangis takut bapaknya tambah marah," jelas Leni.
Setelah mengetahui kejadian itu, Leni menemui kepala sekolah di rumahnya dan menceritakan kejadian itu. Kata dia, kepala sekolah mengakui kesalahan dan sosok guru PJOk itu dikenal dengan guru yang agak kasar dalam mendidik.
"Kepala sekolah mendukung jika saya melaporkan dugaan kekerasan ini ke polisi," ujarnya.
Pada Jumat (14/2), Leni melaporkan kejadian itu ke Polres Merangin. Dia berharap polisi dapat mengusut dan memroses hukum pelaku.
"Iya saya sudah lapor ke polres dan sudah visum juga dan dikonseling dengan psikolog. Saya berharap ini diproses," ujarnya.
Leni menambahkan bahwa kondisi anaknya mulai membaik meski sempat menahan kesakitan di perutnya usai kejadian. Anaknya pun sudah mulai masuk sekolah walaupun masih dipantau oleh Unit PPA yang mendampinginya.
(csb/csb)