Petani Sawit Sumsel Tewas Usai Dikejar 'Ninja Sawit', Keluarga Tuntut Keadilan

Petani Sawit Sumsel Tewas Usai Dikejar 'Ninja Sawit', Keluarga Tuntut Keadilan

Rumondang Naibaho - detikSumbagsel
Rabu, 22 Jan 2025 15:40 WIB
Keluarga petani sawit laporkan kasus pembunuhan ke Bareskrim (Ondang/detikcom)
Foto: Keluarga petani sawit laporkan kasus pembunuhan ke Bareskrim (Ondang/detikcom)
Jakarta -

Seorang petani sawit di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) dilaporkan tewas usai dikejar komplotan pencuri sawit atau akrab disebut 'Ninja Sawit'. Komplotan pencuri itu membawa senjata tajam dan senjata api rakitan. Keluarga korban pun menuntut keadilan dan membuat laporan ke Bareskrim Polri.

Dilansir detikNews, korban berinisial N (44) yang dilaporkan meninggal dunia pada Minggu (12/1/2025). Keluarga korban pun membuat laporan ke Bareskrim Polri yang teregister dengan nomor LP/B/34/V /2025/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 20 Januari 2025.

Pengacara keluarga korban, Ivin Aidyan Firnandez, mengatakan korban tewas akibat kekerasan yang dilakukan komplotan pencuri dengan senjata tajam hingga senjata api rakitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ke sini melaporkan adanya dugaan tindak pidana pembunuhan. Korban meninggal akibat diserang oleh sekelompok massa yang menggunakan senjata tajam dan senjata-senjata api ketika sedang memanen di kebun sawit miliknya," kata Ivin kepada wartawan, Selasa (21/1/2025).

Ivin menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Minggu, 12 Januari 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, korban sedang memanen sawit di kebunnya, lalu diserang sekelompok orang dengan membawa senjata api rakitan.

ADVERTISEMENT

korban pun ketakutan, lalu melarikan diri. Korban berlari kurang lebih sejauh dua kilometer hingga dia kelelahan dan akhirnya meninggal dunia.

"Karena ketakutan, almarhum ini berlari. Kemudian setelah berlari, dia kejar. Mungkin ada 1 sampai 2 kilometer setelah berlari, menyeberang kanal 2 kali, akhirnya almarhum ini meninggal karena kelelahan," tutur Ivin.

"Pelaku-pelaku yang mengejar almarhum, yang berkeinginan membunuhnya, sambil berteriak 'membunuh-membunuh' dan menembak ke depan, menembak ke arah, itu yang kita laporkan ke Bareskrim Polri," imbuhnya.

Kakak korban, Halinah (47), melaporkan penyerangan berujung hilangnya nyawa adiknya itu Bareskrim Polri, Jakarta Selatan dengan harapkan keadilan atas kasus yang menewaskan adiknya.

"Saya memperjuangkan keadilan untuk adik saya. Adik saya meninggal di lahan dia sendiri, sudah ada saksi dan bukti adanya dikejar-kejar hingga terjadi kematian," ujar Halina.

"Saya meminta pada Bapak Prabowo langsung karena saya yakin Bapak Prabowo Presiden yang sangat adil dan bijaksana akan memperjuangkan hak atas adik saya, bapak Kapolri juga insyaallah," imbuhnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads