Cerita Istri Satpam yang Dibunuh Majikan, Anak Nangis Sebelum Tahu Ayah Tewas

Keluarga Septian, satpam yang dibunuh majikan. — Keluarga Septian, satpam yang dibunuh anak majikan. Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom

Sukabumi -

Dewi (47), istri satpam bernama Septian yang tewas dibunuh anak majikan, menceritakan momen-momen komunikasi terakhirnya dengan sang suami. Sebelum Dewi mendapat kabar Septian meninggal, anaknya lebih dulu menangis tanpa sebab yang jelas.

Dilansir detikJabar, Dewi sempat berkomunikasi terakhir kali dengan Septian melalui chat pada Kamis (16/1) malam. Dalam chat tersebut, Septian menyampaikan majikannya berselisih dengan sang anak.

"Malamnya ngechat katanya ada perselisihan dengan anak majikan, berantem, si ibu mau dicekik (oleh anaknya). Dipisahlah sama suami. Dari situ enggak ada kabar lagi sampai paginya, bahkan sampai siangnya," tutur Dewi ditemui di TPU Sembah Dalem Uyut Kalideren, Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu (18/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pas Jumat dini hari terbangun karena anak saya menangis, itu sekitar jam 01.30 WIB, nangis menjerit-jerit katanya lihat hantu di pojokan lemari. Saya tenangin, tidur lagi," sambungnya.

Dewi mengaku tidak berpikiran aneh-aneh meski anaknya itu sempat menunjukkan gelagat tidak biasa tersebut. Barulah pada siang harinya, Dewi menerima kabar sang suami menjadi korban pembunuhan anak majikan. Kabar itu pertama kali diterima dari sekretaris desa.

"Informasi dari Pak Sekdes itu katanya ada orang Palabuhanratu yang dibunuh, posisinya security di Tajur. Kan dilihatin itu SIM, oh iya itu suami saya. Kata sekdes waktu itu, suami saya dibunuh sama anak majikan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Septian ditemukan bersimbah darah di rumah majikannya di Jalan Lawang Gintung, Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat (17/1) pukul 04.20 WIB. Pelakunya anak majikan berinisial AAM (26).

Tak lama setelah kejadian, AAM ditangkap dan motif mulai terungkap. AAM sakit hati karena mengira Septian mengadukannya ke orang tua karena sering pulang malam.

Septian diketahui meninggalkan istri, tiga anak sambung, dan satu anak kandung. Anak sambungnya yang paling besar berusia 24 tahun, anak kedua usia 17 tahun, dan anak ketiga usia 10 tahun duduk. Sementara satu anak kandung korban berusia 6 tahun.