Tidak ada firasat apapun yang terlintas di benak Dewi (47) bahwa suaminya, Septian (37), akan meninggal dengan cara tragis. Septian, seorang satpam rumah mewah di Kota Bogor, ditemukan tewas dibunuh anak majikannya. Dewi kini hanya bisa meratapi nasib, masih terguncang atas kenyataan pahit yang menimpanya.
Ditemui di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sembah Dalem Uyut Kalideres, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025), Dewi terlihat tak kuasa menahan air mata. Usai pemakaman suaminya, ia memilih menjauh dari pusara, duduk di bawah gapura TPU ditemani putrinya. "Saya enggak kuat, lemas. Saya enggak siap dapat kenyataan seperti ini," ucapnya lirih seraya mengusap wajah.
Dewi mengaku terakhir kali berbicara dengan almarhum pada Kamis (16/1/2025). Dalam percakapan itu, Septian sempat menanyakan kabar anak-anak mereka. "Waktu itu nelpon, nanyain kabar anak. Malamnya ngechat katanya ada perselisihan dengan anak majikan, berantem, si ibu mau dicekik (oleh anaknya). Itu saya lerai, dipisahlah sama suami. Dari situ enggak ada kabar lagi sampai paginya, bahkan sampai siangnya," cerita Dewi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewi mengaku tak merasakan firasat apapun, kecuali dari putri bungsunya yang tiba-tiba menangis dan berteriak pada Jumat (17/1/2025) dini hari. Anak tersebut mengaku melihat hantu di pojokan lemari kamarnya.
"Firasat enggak ada, hanya pas Jumat dini hari terbangun karena anak saya menangis, itu sekitar jam 01.30 WIB, nangis menjerit-jerit katanya lihat hantu di pojokan lemari. Saya tenangin, tidur lagi. Saya tidur, paginya enggak ada firasat apa-apa. Tahu-tahu siangnya dapat kabar suami meninggal dunia," ungkap Dewi.
![]() |
Kabar kematian suaminya diterima Dewi sekitar pukul 11.30 WIB pada Jumat siang. Staf Desa Citarik memberi tahu bahwa seorang satpam asal Palabuhanratu tewas dibunuh di Tajur, Bogor.
"Informasi dari Pak Sekdes itu katanya ada orang Palabuhanratu yang dibunuh, posisinya security di Tajur. Kan dilihatin itu SIM, oh iya itu suami saya. Kata sekdes waktu itu, suami saya dibunuh sama anak majikan," jelasnya.
Septian meninggalkan istri dan empat orang anaknya. Anak sambungnya yang palig besar berusia 24 tahun, yang kedua 17 tahun, ketiga 10 tahun duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar dan anak kandung korban berusia 6 tahun duduk di kelas 1 Sekolah Dasar.
(sya/iqk)