Satpam Rumah Mewah di Bogor Chat Istri Sebelum Dibunuh Majikan, Ini Isinya

Regional

Satpam Rumah Mewah di Bogor Chat Istri Sebelum Dibunuh Majikan, Ini Isinya

Syahdan Alamsyah - detikSumbagsel
Sabtu, 18 Jan 2025 21:40 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi pembunuhan/Foto: Rachman Haryanto
Palembang -

Satpam rumah mewah di Kota Bogor, Septian (37) tewas dibunuh majikan. Sebelum menjadi korban pembunuhan, ia sempat nge-chat atau mengirim pesan kepada istrinya.

Dikutip detikJabar, berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak keluarga, dugaan motif pembunuhan Septian yakni terkait perselisihan antara korban dan anak majikannya. Adik ipar korban, Aris Munandar (40) mengungkapkan adanya konflik yang dipicu tugas Septian sebagai satpam, untuk mencatat aktivitas keluar-masuk penghuni rumah.

"Korban menjalankan tugasnya sesuai instruksi, mendata siapa saja yang keluar masuk rumah. Anak majikannya sering keluar malam, jadi korban mendata. Tapi korban malah difitnah mengadu ke ibunya oleh anak tersebut," kata Aris kepada detikJabar, Jumat (17/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal fitnah tersebut diduga membuat anak majikan merasa tersinggung, hingga memicu kemarahan yang berujung pada tindak kekerasan. "Dari pesan-pesan yang kami lihat, mereka sempat bertengkar. Polisi juga menyebutkan ada indikasi korban difitnah, sehingga akhirnya konflik ini terjadi," ucap Aris.

Septian mengalami luka parah di leher dan pinggang akibat kekerasan dengan benda tajam. Aris juga menceritakan korban sempat mengirim pesan kepada istrinya pada malam sebelum kejadian. Korban meminta agar istrinya menghubungi keluarganya di Tangerang.

ADVERTISEMENT

"Iya, dari malam korban itu sempat chatan dengan istrinya. Disuruh menghubungi pihak keluarga dari Tangerang, karena si korban ini dari Tangerang," ungkap Aris.

Menurut Aris, tidak tahu apakah ada pengancaman atau tidak, sehingga korban meminta istri menghubungi keluarganya. Namun menurutnya, korban sempat bertengkar dengan majikannya.

"Dilihat dari chat, lagi bertengkar dengan majikan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, jasad Septian (37) tiba di rumah duka di Kampung Cibarengkok, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (17/1) sekitar pukul 00.00 WIB. Duka mendalam menyelimuti keluarga, yang berharap keadilan ditegakkan atas kasus ini. Aris mengungkap korban adalah tulang punggung keluarga.

"Minta pertanggungjawaban dari pihak pelaku, dikarenakan korban kerja di rumah tersebut. Kita melihat si anak korban ini masih pada kecil soalnya tulang punggung keluarga," kata Aris kepada detikJabar, Sabtu (18/1/2025) dini hari.

Baca selengkapnya di sini.




(sun/csb)


Hide Ads