Septian Sempat Kirim Pesan ke Istri Sebelum Tewas di Rumah Mewah Bogor

Septian Sempat Kirim Pesan ke Istri Sebelum Tewas di Rumah Mewah Bogor

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 18 Jan 2025 10:19 WIB
Suasana rumah duka satpam yang diduga dibunuh majikan di Bogor
Suasana rumah duka satpam yang diduga dibunuh majikan di Bogor (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Sukabumi -

Kematian tragis Septian (37), satpam rumah mewah di Kota Bogor, menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkannya. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak keluarga, dugaan motif pembunuhan ini diduga terkait perselisihan antara korban dan anak majikannya.

Aris Munandar (40), adik ipar korban mengungkapkan, adanya konflik yang dipicu tugas Septian sebagai satpam untuk mencatat aktivitas keluar-masuk penghuni rumah.

"Korban menjalankan tugasnya sesuai instruksi, mendata siapa saja yang keluar masuk rumah. Anak majikannya sering keluar malam, jadi korban mendata. Tapi korban malah difitnah mengadu ke ibunya oleh anak tersebut," kata Aris kepada detikJabar, Jumat (17/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fitnah tersebut diduga membuat anak majikan merasa tersinggung, hingga memicu kemarahan yang berujung pada tindak kekerasan.

"Dari pesan-pesan yang kami lihat, mereka sempat bertengkar. Polisi juga menyebutkan ada indikasi korban difitnah, sehingga akhirnya konflik ini terjadi," ucap Aris.

ADVERTISEMENT

Saat ditemukan, korban mengalami luka parah di leher dan pinggang akibat benda tajam. "Lukanya banyak, yang paling parah di leher dan pinggang," jelas Aris.

Aris juga menceritakan, korban sempat mengirim pesan kepada istrinya pada malam sebelum kejadian. Korban meminta agar istrinya untuk menghubungi keluarganya di Tangerang.

"Iya, dari malam korban itu sempat chatan dengan istrinya. Disuruh menghubungi pihak keluarga dari Tangerang karena si korban ini dari Tangerang," ungkap Aris.

Aris mengaku, tidak tahu apakah ada pengancaman, namun menurutnya korban sempat bertengkar dengan majikannya.

"Dilihat dari chat, lagi bertengkar dengan majikan," katanya.

Terkait jumlah tersangka, Aris menyebut, dari informasi yang diterima baru satu orang tersangka di balik aksi keji tersebut. "Baru satu (tersangka) sih, si anak majikan, tapi itu belum 100 persen ya dikarenakan masih nunggu hasil otopsi. Ya mungkin dimasukkan nanti tersangka dari otopsi nya," tuturnya.

Aris dan keluarga mengaku tidak gentar, meskipun ada kabar yang menyebut keluarga majikannya itu adalah seorang pengacara. "Ya sampai saat ini minta tanggung jawab sebagai keluarga korban, karana korban tersebut bekerja di rumah itu, saya pengen dihukum seadil adilnya sesuai aturan berlaku," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, jasad Septian (37), satpam yang tewas diduga dibunuh majikannya di Kota Bogor, tiba di rumah duka di Kampung Cibarengkok, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (17/1) sekitar pukul 00.00 WIB.

Duka mendalam menyelimuti keluarga, yang berharap keadilan ditegakkan atas kasus ini. Aris Munandar (40), adik ipar korban mengungkap jika korban adalah tulang punggung kelurga.

"Minta pertanggungjawaban dari pihak pelaku, dikarenakan korban kerja di rumah tersebut. Kita melihat si anak korban ini masih pada kecil soalnya tulang punggung keluarga," kata Aris kepada detikJabar, Sabtu (18/1/2025) dini hari.




(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads