Guru Gay Cabuli 3 Siswa, Aksinya Dibantu Mahasiswa dan Honorer

Regional

Guru Gay Cabuli 3 Siswa, Aksinya Dibantu Mahasiswa dan Honorer

Tim detikBali - detikSumbagsel
Jumat, 17 Jan 2025 21:20 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi (Foto: Andhika Akbarayansyah)
Palembang -

Seorang guru bernama Kung Opa (34) melakukan pencabulan kepada tiga siswa di Kupang. Pria penyuka sesama jenis ini berkomplot dalam melakukan aksinya tersebut.

Polisi mengungkap modus Kung Opa dalam melancarkan tindakan kejinya. Pencabulan tersebut berlangsung sejak 2021 hingga 2024.

"Modus yang digunakan adalah mengajak anak korban ikut event-event seni, membujuk dengan sejumlah uang, pakaian, sepatu bahkan handphone (HP)," ungkap Dirreskrimum Polda NTT, Kombes Patar Silalahi, di kantornya, Selasa (7/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan penyelidikan awal hanya Kung Opa yang terlibat. Namun, ternyata ada dua pelaku lain lagi yang mencabuli para korban.

"Ya. Memang semula hanya ada satu yakni Kung Opa (34). Namun dalam pemeriksaan lanjutan, ada dua pelaku lagi yang terlibat. Totalnya sudah tiga orang pelaku," ungkap Dirreskrimum Polda NTT Kombes Patar Silalahi, Jumat (17/1/2025).

ADVERTISEMENT

Patar mengatakan dua orang lainnya yang terlibat yakni JP dan JN. Menurut Patar, JN merupakan seorang pegawai honorer, sedangkan JP adalah mahasiswa di Kota Kupang.

"Mereka ini nanti kami buatkan berkasnya terpisah. Memang masih pemeriksaan, tapi yang jelas kami akan periksa lagi dan lakukan penahanan," kata Patar.

Patar menegaskan dalam menjalankan aksinya, JP dan JN memaksa para korban agar mengikuti keinginannya. Selain itu, para korban tidak sadar ketika sudah diberikan obat perangsang. Termasuk bujuk rayu serta janji akan memberikan barang seperti handphone (HP) dan pakaian.

"Diawali dengan paksaan lalu pemberian obat perangsang, puncaknya para korban tidak sadar. Dari situ baru mereka menjalankan aksinya untuk melakukan pencabulan," terang Patar.

Dia menambahkan siswa yang menjadi korban dari tiga pria penyuka sesama jenis itu sudah berjumlah tiga orang. Awalnya hanya IG dan DJP, tetapi bertambah satu lagi yaitu BN (16).

"Jadi korban berkembang jadi tiga orang. Hingga saat ini walaupun kami sudah buka ruang, tetapi belum ada warga yang datang untuk melaporkan soal kejadian yang dialami dari para pelaku," pungkas Patar.




(mud/mud)


Hide Ads