Polisi mengungkap motif pembacokan juru parkir Hariasnyah (30) yang juga menewaskan bocah laki-laki RVS (7) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Tersangka bernama Prima Ade Resta alias Bima (25) mengaku takut dibacok duluan oleh korban.
"Takut dibacok oleh Hariansyah. Jadi kami bacok duluan," ujar Bima saat ungkap kasus, Selasa (14/1/2025).
Pembacokan terjadi di depan sebuah minimarket yang beralamat di Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Palembang. Waktu kejadian Sabtu (11/1/2025) sekira pukul 20.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bima mengaku korban sempat mengancam rekannya, tersangka Recky Septian alias Eki (24), saat sedang menurunkan penumpang di TKP. Diketahui korban mencari nafkah sebagai tukang parkir di sana. Selain itu, kata Bima, Hariansyah juga mengancam dirinya melalui Eki.
"(Hariansyah) Nanya ke Eki, :Di mana Bima?" Dia (korban) juga mengancam akan menusuk dan memecahkan kepala saya," rincinya.
Warga Kelurahan Ogan Baru, Kecamatan Kertapati, Palembang tersebut kemudian mengajak Eki dan rekan lainnya, Rendi (DPO), untuk lebih dulu menusuk korban.
"Sebelumnya tidak ada masalah apa-apa. Tapi dia ini memang suka memalak kalau kami lewat. Saya pernah dipalak satu-dua kali," katanya.
Diberitakan sebelumnya, para pelaku yang membacok juru parkir Hariansyah (30) dan menewaskan bocah 7 tahun di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), telah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi membeberkan kronologi lengkap peristiwa berdarah yang melibatkan Prima Ade Resta alias Bima (25) dan Recky Septian alias Eki (24) tersebut.
"Kejadian ini berawal dari Eki yang sedang menarik angkot dan bertemu korban (Hariansyah). Saat itu, korban menanyakan keberadaan Bima kepada Eki," ungkapnya, Selasa (14/1/2025).
Hariansyah saat itu marah-marah kepada Eki tanpa diketahui penyebabnya. Selain itu, korban mengancam akan menganiaya Bima. Mengetahui hal itu, Bima pun mengajak Eki dan satu rekan lainnya Rendi (DPO) untuk menganiaya korban lebih dulu.
"Mendengar cerita tersebut, ketiga pelaku datang menggunakan angkot kuning ke TKP. Di sanalah Bima melancarkan aksinya," ujarnya.
Bima saat itu membacok Hariansyah sebanyak dua kali menggunakan celurit dan melukai perut korban. Setelah itu, ketiga tersangka kabur tanpa mengetahui aksi mereka turut melukai bocah laki-laki yang sedang tertidur di TKP, RVS (7), hingga tewas.
(des/des)