Andreas Tewas Diduga Diculik-Dianiaya Oknum TNI, Kronologinya Terungkap

Regional

Andreas Tewas Diduga Diculik-Dianiaya Oknum TNI, Kronologinya Terungkap

Tim detikSumut - detikSumbagsel
Minggu, 22 Des 2024 10:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi (Foto: Dok.Detikcom)
Palembang -

Andreas Sianipar (44) tewas usai diduga diculik dan dianiaya oknum TNI Serka HS bersama sejumlah orang. Jasad Andreas ditemukan di sumur tua milik orang tua HS.

Peristiwa ini bermula saat Andreas dijemput paksa salah satu pelaku berinisial CJS (23) di Jalan Medan-Binjai KM 10, Kecamatan Sunggal pada Minggu (8/12) dini hari. Lalu, korban dibawa ke rumah Serka HS di asrama TNI Abdul Hamid, Kecamatan Sunggal.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba mengatakan penganiayaan itu awalnya terjadi di depan rumah HS. Setelah itu, penganiayaan berpindah ke kandang lembu yang berada di belakang asrama TNI Abdul Hamid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hilangnya Andreas dilaporkan anaknya ke Polrestabes Medan pada 11 Desember lalu. Lalu, pada dini hari tadi petugas menemukan jasad korban di sumur tua di areal perkebunan sawit milik belakang rumah orang tua HS di Dusun III Bulu Telang, Desa Aek Tapa, Kecamatan Merbau.

"Ditemukan sesosok mayat laki-laki yang telah membesar dan membusuk serta dalam kondisi terikat kakinya dan tangan diberikan pemberat. Lalu, ditenggelamkan di sumur tersebut," pungkasnya.

ADVERTISEMENT

Pihak kepolisian bersama Denpom I/BB pun menyelidiki pelaku CJS dan menangkapnya di Jalan Medan-Binjai KM 10 tepatnya di asrama TNI AD Abdul Hamid. Berdasarkan pengakuan pelaku, ada beberapa pelaku lain yang juga terlibat dalam peristiwa itu. Dari informasi itu, petugas menangkap pelaku MFIH dan FA.

"Kedua pelaku tersebut mengakui bahwasanya ikut melakukan penganiayaan kepada korban," jelasnya.

Penyebab Korban Tewas

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan menyebut para pelaku menjerat leher korban hingga tewas. Setelah tewas, korban diangkat ke dalam mobil, lalu dibuang dengan kondisi terikat.

"Iya (dijerat). Kesimpulan awalnya korban meninggal akibat kehabisan napas, akibat jeratan di leher. Lalu, pembekapan di hidung hingga tidak bernapas," kata Gidion.

Dia menyebut pihaknya telah melakukan autopsi kepada jasad korban. Hasilnya, ditemukan ada memar di bagian punggung, bekas lilitan tali di leher, memar di mulut serta pendarahan di kepala.

"Hasil autopsi mengalami luka pada tangan korban terikat kabel Telkom, kepala dilakban terkelupas kondisi fisiknya, mata dan hidung. Lalu, tangan dan punggung memar akibat benda tumpul, ada memar di mulut, ada bekas lilitan tali di leher korban, tulang hidung kiri retak akibat hantaman benda, pendarahan di kepala akibat benda tumpul," jelas Gidion.

Gidion mengatakan ada tiga warga sipil yang telah ditangkap karena terlibat dalam penculikan dan pembunuhan korban. Ketiga warga yang ditangkap itu adalah CJS (23), MFIH (25), dan FA (37). Sementara Serka HS yang diduga terlibat dalam kasus itu saat ini telah diamankan di Denpom.

"Pelaku yang kita amankan ada tiga, CJS, MFIH, FA. Tiganya warga sipil. Iya (ada keterlibatan oknum TNI). Nanti untuk anggota TNI langsung ditanyakan kepada yang berwajib dari pihak AD," jelasnya.

Gidion menjelaskan bahwa ketiga warga sipil itu telah ditetapkan menjadi tersangka. Saat ini, ada satu pelaku lagi yang masih dalam pengejaran pihak kepolisian.




(mud/mud)


Hide Ads