Nasib Tragis Pria di Deli Serdang Tewas Usai Diduga Diculik-Dianiaya Oknum TNI

Round Up

Nasib Tragis Pria di Deli Serdang Tewas Usai Diduga Diculik-Dianiaya Oknum TNI

Tim detikSumut - detikSumut
Minggu, 22 Des 2024 08:00 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Medan -

Nasib tragis dialami oleh seorang pria bernama Andreas Sianipar. Dia diduga diculik dan dianiaya hingga tewas oleh oknum TNI Serka HS bersama sejumlah orang lainnya. Kemudian, mayatnya dibuang ke Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).

Sejauh ini, ada tiga warga sipil telah ditangkap karena terlibat dalam penculikan dan pembunuhan korban. Sementara Serka HS telah diamankan di Denpom.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba mengatakan peristiwa itu bermula pada Minggu (8/12/2024) dini hari. Saat itu, korban dijemput paksa oleh pelaku CJS (23) di Jalan Medan-Binjai KM 10, Kecamatan Sunggal. Lalu, korban dibawa ke rumah HS di asrama TNI Abdul Hamid, Kecamatan Sunggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tersangka CJS mengakui bahwasanya telah menjemput korban dan mengantarkannya ke rumah HS," kata Jama, Sabtu (21/12) malam.

Jama menyebut polisi bersama Denpom I/BB pun menyelidiki pelaku CJS dan menangkapnya di Jalan Medan-Binjai KM 10 tepatnya di asrama TNI AD Abdul Hamid. Berdasarkan pengakuan CJS, ada sejumlah orang lainnya yang juga terlibat dalam peristiwa tersebut. Dari informasi itu, petugas menangkap pelaku MFIH dan FA.

ADVERTISEMENT

"Kedua pelaku tersebut mengakui bahwasanya ikut melakukan penganiayaan kepada korban," jelasnya.

Jama menuturkan penganiayaan itu mulanya terjadi di depan rumah HS. Kemudian, berpindah ke kandang lembu yang berada di belakang asrama TNI Abdul Hamid.

Atas kejadian tersebut, anak korban membuat laporan ke Polrestabes Medan pada 11 Desember 2024. Lalu, pada Sabtu (21/12) dini hari petugas menemukan jasad korban di sumur tua di areal perkebunan sawit di Dusun III Bulu Telang, Desa Aek Tapa, Kecamatan Merbau.

"Ditemukan sesosok mayat laki-laki yang telah membesar dan membusuk serta dalam kondisi terikat kakinya dan tangan diberikan pemberat. Lalu, ditenggelamkan di sumur tersebut," pungkasnya.

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan para pelaku menjerat leher korban hingga tewas. Setelah tewas, korban diangkat ke dalam mobil dan dibuang dengan kondisi terikat.

"Iya (dijerat). Kesimpulan awalnya korban meninggal akibat kehabisan napas, akibat jeratan di leher. Lalu, pembekapan di hidung hingga tidak bernapas," kata Gidion.

Dia menyebut pihaknya sudah megautopsi jasad korban. Hasilnya, ditemukan ada memar di bagian punggung, bekas lilitan tali di leher, memar di mulut serta pendarahan di kepala.

"Hasil autopsi mengalami luka pada tangan korban terikat kabel Telkom, kepala dilakban terkelupas kondisi fisiknya, mata dan hidung. Lalu, tangan dan punggung memar akibat benda tumpul, ada memar di mulut, ada bekas lilitan tali di leher korban, tulang hidung kiri retak akibat hantaman benda, pendarahan di kepala akibat benda tumpul," jelas Gidion.

"Pelaku yang kita amankan ada tiga, CJS, MFIH, FA. Tiganya warga sipil. Iya (ada keterlibatan oknum TNI). Nanti untuk anggota TNI langsung ditanyakan kepada yang berwajib dari pihak AD," jelasnya.

Gidion menjelaskan bahwa ketiga warga sipil itu sudah ditetapkan menjadi tersangka. Saat ini, ada satu pelaku lagi yang masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

Keluarga Korban Minta Serka HS Dipecat

Keluarga Andreas Sianipar buka suara atas apa yang menimpa korban. Keluarga pun meminta agar HS dipecat dari TNI.

"Harapan keluarga si pelaku dihukum seberat-beratnya, pecat," kata adik korban, Anggito Sianipar saat diwawancarai di RS Bhayangkara Medan, Sabtu (21/12).

Anggito meminta pelaku juga ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus itu. Dia menyebut perbuatan yang dilakukan HS sangat keji.

"Harapannya kami dari pihak keluarga mendapatkan keadilan, kan keji yaa, seorang tentara tega menghabisi nyawa sipil, di rumah dinas pula, di asrama itu, kok bisa dia melakukan itu. Sepatutnya gitu (tersangka)," jelasnya.




(dhm/dhm)


Hide Ads