Polisi Sebut Luka di Tubuh Remaja yang Diracuni Iparnya karena Jatuh dan Diseret

Sumatera Selatan

Polisi Sebut Luka di Tubuh Remaja yang Diracuni Iparnya karena Jatuh dan Diseret

Sabrina Adliyah - detikSumbagsel
Sabtu, 21 Des 2024 14:00 WIB
Suasana pemakaman remaja di Palembang yang diduga diracun kakak iparnya.
Suasana pemakaman remaja di Palembang yang diduga diracun kakak iparnya. (Foto: Sabrina Adliyah)
Palembang -

Remaja 13 tahun di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) berinisial AN tewas usai diberi 'jamu' potas oleh kakak iparnya Rika Amalia (19). Setelah diperiksa dokter forensik, ditemukan sejumlah luka-luka di tubuh korban.

Terkait dengan itu, Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono menegaskan bahwa luka-luka tersebut bukanlah penyebab kematian AN.

"Yang pasti, (yang dialami korban) bukan kematian karena luka-luka. Penyebab kematiannya adalah kandungan potas dalam air yang dia minum," ungkapnya, Sabtu (21/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harryo mengatakan, luka lecet pada bagian dahi dan dagu AN akibat korban terjatuh di kamar mandi. Hal ini terjadi setelah siswi SMP tersebut muntah-muntah setelah minum 'jamu' potas dan akhirnya lemas terjatuh karena henti napas.

"Setelah minum air tersebut, korban pergi ke kamar mandi dan muntah. Kemudian, dia terjatuh sehingga mengalami luka akibat benturan dari benda di sekelilingnya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dia melanjutkan, dokter forensik juga menemukan sejumlah luka lecet di bagian kaki AN. Luka tersebut berasal dari gesekan saat korban diseret Rika dari kamar mandi.

"(Sekitar) dua jam setelah AN dibiarkan di kamar mandi (dalam keadaan tewas), Rika berusaha memindahkan jasad adik iparnya tersebut. AN kemudian diseret ke belakang lemari pakaian tersangka, itulah yang menyebabkan ada luka lecet di kaki korban," jelasnya.

Sementara itu, Harryo mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium. Hasil tersebut untuk membuktikan apakah zat kimia dalam tubuh korban yang menimbulkan bau menyengat saat proses autopsi benar sesuai dengan penyelidikan polisi.

"Kami juga sedang menunggu hasil laboratorium sampel fungsi hati (korban) yang saat ini sedang dilakukan uji lab. Apakah terjadi kesesuaian antara kandungan dalam sampel tersebut dengan bahan-bahan yang kita curigai (potas)," katanya.

"Yang pasti, kami menemukan bekas potassium hasil pesanan dari e-commerce oleh tersangka. Berdasarkan informasi yang ada, (potas itu) adalah bagian yang dikonsumsi oleh korban," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, dokter forensik menemukan sejumlah luka luar saat melakukan autopsi pada tubuh AN (13) yang diduga meninggal dunia setelah meminum jamu dari kakak iparnya.

"Iya, memang saat pemeriksaan luar kita jumpai luka lecet pada dahi, dagu, dan kakinya (korban). Pada bagian bibirnya biru dan jari tangan biru," kata Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang dr Indra Nasution pada Kamis (19/12/2024) dini hari.

Luka lecet pada tubuh korban diduga akibat kekerasan tumpul. Namun, dokter Indra belum dapat menjelaskan apa yang menyebabkan korban meninggal dunia karena hasil laboratorium belum keluar.

"Kekerasan tumpul ada. Namun, apakah itu terjatuh atau dipukul orang, kita belum tahu. Sementara, bibir biru menandakan korban meninggal karena kekurangan oksigen. Kita tunggu hasil (uji) laboratorium," ujarnya.

"Jadi, sampel organ-organ dalamnya (korban) kita ambil untuk pemeriksaan Toksikologi. Kita juga lakukan pemeriksaan Patologi Anatomi karena kita lihat beberapa organ dalamnya terdapat kelainan. Kita tunggu hasil laboratorium," sambungnya.




(csb/csb)


Hide Ads